Selasa, 9 September 2025

Komunitas Stand Up Indo Bekasi Gelar Open Mic Bertema 'Toleransi For Peace'

Komunitas Stand Up Indo Bekasi, menggelar acara open mic 'Kamis Tercyduk' yang bertema "Toleransi for Peace".

Twitter/@standupindo_BKS
Penampilan Epy Kusnandar dalam acara yang digelar Komunitas Stand Up Indo Bekasi, open mic 'Kamis Tercyduk' bertema "Toleransi for Peace", di Cafe Stadion Ajah, Bekasi, Kamis Malam (29/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Komunitas Stand Up Indo Bekasi, menggelar acara open mic 'Kamis Tercyduk' yang bertema "Toleransi for Peace", di Cafe Stadion Ajah, Bekasi, Kamis Malam (29/12/2017).

Pada acara tersebut, sejumlah komika berpendapat kehidupan bertoleransi di Indonesia belakangan ini mulai menurun.

"Sebenarnya kunci toleransi adalah berdamai dan menghormati diri sendiri", kata komika Barry.

"Kalau kita sudah bisa menghormati diri sendiri, niscaya kita juga akan menghormati dan menghargai orang lain. Dengan menghormati diri sendiri dan orang lain, kita tidak punya waktu mencari kejelekan orang lain", tambah Barry.

Banyak faktor yang menyebabkan menurunnya rasa toleransi di masyarakat, salah satunya adalah seringnya pelanggaran hak pribadi orang lain di sosial media, lewat berita hoax atau berita palsu.

Soal itu, komika Ipin menilai, perkembangan teknologi komunikasi yang didukung peningkatan pemakaian gagdet canggih di masyarakat, telah membuka peluang beredarnya berita-berita hoax di sosial media terutama berita hoax ttg masalah keagamaan.

Saat ini sering ditemukan berita hoax atau palsu yg memberitakan seolah olah umat suatu agama di Indonesia telah berupaya menekan umat beragama lainnya.

Padahal kenyataannya di Indonesia, antarumat beragama telah hidup berdampingan secara damai selama puluhan tahun.

Selain itu perilaku netizen yang kadang berlebihan dlm menanggapi berita di sosial media, meskipun ternyata setelah diketahui belakangan ternyata berita tersebut adalah hoax.

"Gara - gara banyak netizen yang lebay, kedamaian hidup antarumat beragama jadi terganggu," kata komika Ipin.

Adapun Komika Wawan menilai bangsa Indonesia saat ini perlu mencontoh kembali perilaku toleransi yang pernah ditunjukkan oleh para leluhur bangsa, yang sudah mempraktikkan toleransi selama ratusan tahun, termasuk toleransi antar umat beragama.

Indonesia saat ini sesungguhnya punya contoh terbaik dalam hal hidup bertoleransi, yang ada dalam diri Presiden Jokowi.

Beliau dalam mengelola pemerintahan, lebih mengutamakan kinerja seseorang dalam bekerja, tidak dibatasi oleh adanya dikotomi agama, ras, atau etnis tertentu.

Bagi Jokowi, kata komika Wawan, siapapun warga yg bekerja dgn baik demi kesejahteraan masyarakat, maka beliau akan memberikan apresiasi yang tinggi.

"Ini bukti bahwa bapak Jokowi sangat menjunjung tinggi rasa toleransi," tambah komika Wawan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan