Kabar Artis
Terungkap Penyebab Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella, Begini Tanggapan Dokter
Calon anak kembar pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni tersebut meninggal dunia saat berusia 26 minggu di dalam kandungan pada Minggu (6/10/2019)
Penulis:
Sinatrya Tyas Puspita
Editor:
Sri Juliati
Bayi kembar dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni tersebut dimakamkan pada Minggu (6/10/2019) malam.
Irish Bella tak ikut memakamkan jenazah bayi kembarnya lantaran masih dalam kondisi lemah pasca operasi.
Manager Irish Bella, DZ mengatakan, diperkirakan Irish baru bisa keluar dari rumah sakit 3 hari kedepan.
"Tapi secara fisik, operasi berjalan lancar, ya kayak operasi caesar biasa aja. Mungkin dua atau tiga hari ke depan sudah bisa pulang, istirahat."
"Cuma enggak bisa diketemuin dulu, enggak bisa banyak omong dulu," ujar Manajer Irish Bella, DZ seperti dikutip Kompas.com.
Ammar Zoni langsung antarkan kedua anaknya ke peristirahatan terakhirnya.
Sambil menahan tangis, Ammar Zoni gendong kedua jenazah putrinya ke liang lahat.
Baca: Dokter Ungkap Fakta Kehamilan Irish Bella Sebelum Bayi Kembarnya Meninggal Dunia, Ini Penuturannya
3. Dokter ungkap penyebab kematian bayi kembar Ibel
Paramedis yang menangani Irish Bella membeberkan penyebab meninggalnya bayi kembar Irish dan Ammar Zoni.
Menurut dokter Gatot Abdurrazak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal, janin kembar Irish meninggal di dalam kandungan.
"Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas," kata Gatot saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat, Senin (7/10/2019) seperti dikutip Kompas.com.
Ia menambahkan, satu janin bintang sinetron Cinta Suci ini mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).
Artinya, perubahan sistem pembuluh darah salah satu janin yang berdampak pada janin yang satu lagi.
Baca: Kesedihan Ayah Irish Bella soal Kepergian Cucu Kembarnya: Life Is Not Fair!
TTTS bisa mengakibatkan komplikasi ke ibu, salah satunya Mirror Syndrome yang merupakan keadaan saat janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.
Namun pada ibu, kondisi ini bisa disertai preeklamsia atau toxemia kehamilan, kelainan atau gangguan progresif yang ditandai kehadiran protein dalam urine serta tingginya tekanan darah.