Sabtu, 23 Agustus 2025

Medina Zein Terjerat Narkoba

Sahabat Sebut Medina Zein Hanya Konsumsi Happy Five dari Dokter, Apa Itu Happy Five?

Sahabat Medina Zein sebut Medina hanya mengonsumsi Happy Five dari dokter. Berikut penjelasan dokter mengenai Happy Five dan penggunaannya.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Instagram @fannylarambadar
Life Coach Fanny Lara Ambadar, teman dekat Medina Zein, menyebut Medina hanya positif mengonsumsi Happy Five dari dokter. (Instagram @fannylarambadar) 

Seorang dokter umum di RSUD Pandanarang, Boyolali, dr. Fiarry Fikaris mengatakan Happy Five merupakan nama populer dari suatu obat bernama Nimetazepam.

Fiarry menyebutkan, Happy Five tergolong sebagai benzodiazepine, yaitu obat yang sering digunakan untuk pengobatan penyakit syaraf maupun kejiwaan.

Lebih lanjut, Fiarry menuturkan, Happy Five seringkali disalahgunakan sebagai narkotika

"Happy five ini berbentuk tablet, yang sering disalahgunakan sebagai narkotika dan biasanya dikonsumsi berbarengan dengan zat lainnya, seperti alkohol maupun obat penenang lain," terang Fiarry saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (31/12/2019).

Fiarry menyampaikan, Happy Five memiliki sejumlah efek saat dikonsumsi.

Efek pemakaian Happy Five di antaranya yaitu:

1. Efek hipnotik

2. Efek sedatif, yaitu membuat mengantuk

3. Efek antiansietas, yaitu menghilangkan kecemasan

4. Membuat otot rangka menjadi rileks

Menurut Fiarry, pada mulanya, Happy Five digunakan sebagai obat insomnia dalam jangka pendek.

"Awalnya, Happy Five ini digunakan sebagai obat utk insomnia jangka pendek," tuturnya.

Akan tetapi, karena efek adiksi yang tinggi serta terdapat resiko penyalahgunaan, Happy Five tidak lagi dijadikan pilihan utama untuk beberapa penyakit yang sebelumnya menggunakan terapi pengobatan ini.

"Karena efek adiksinya kuat serta resiko penyalahgunaan yang tinggi, maka obat ini tidak lagi menjadi pilihan utama untuk terapi penyakit-penyakit tersebut," kata Fiarry.

Fiarry juga menegaskan, Happy Five saat ini hanya diresepkan untuk pengobatan syaraf maupun kejiwaan saja.

"Hanya diresepkan untuk pengobatan syaraf maupun kejiwaan saja," kata Fiarry.

"Itu pun, saat ini sangat jarang digunakan karena efek negatifnya tersebut," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Grid.ID/Rissa Indrasty)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan