Mantan Istri Sule Meninggal
Soal Kejanggalan Kematian Lina Jubaedah, Sule: Netizen Jangan Ada Prasangka Dahulu
Sule berharap agar masyarakat tidak berprasangka terlebih dahulu terkait autopsi jenazah Lina yang sudah di gelar pada Kamis (9/1/2020).
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Komedian Sule turut hadir pada acara tahlilan tujuh hari mendiang mantan istrinya Lina Jubaedah, Jumat (10/1/2020).
Sule berharap agar masyarakat tidak berprasangka terlebih dahulu terkait kabar mengenai autopsi jenazah Lina yang digelar pada Kamis (9/1/2020) lalu.
Hal itu disampaikan Sule dalam video yang diunggah di kanal YouTube Beepdo.
Diketahui, ibunda Rizky yang juga mantan istri Sule, Lina Jubaedah meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020) lalu pada pukul 05.30 WIB.
Mulanya, Sule menjelaskan bahwa acara tahlilan tersebut digelar pada hari ketujuh kepergian Lina.
Meski sebagai mantan suami, Sule merasa tetap perlu ikut mendoakan mendiang karena sempat mengisi hidupnya selama 20 tahun.
Saat disinggung soal buntut laporan Rizky Febian, dirinya mengaku bahwa laporan tersebut tak lain karena urusan keluarga.
Sule menyatakan, putra sulungnya itu membuat laporan polisi atas dugaan kejanggalan kematian Lina.
Rizky Febian hanya ingin mencari penyebab pasti kematian sang ibunda.
"Saya mungkin juga menghimbau kepada media, netizen semuanya jangan berprasangka buruk."
"Kita positif saja, karena tujuan dari keluarga juga bukan tujuan apapun, hanya ingin mengetahui saja sakitnya apa," jelas Sule.
Sule meminta kepada masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwajib.
Namun saat ditanya soal autopsi jenazah Lina, Sule pun enggan berkomentar.
"Itu ada yang berkaitan yang menjelaskan jadi bukan ranah saya," ungkap Sule.
"Saya kan urusannya keluarga, ya saya pikir itu (Rizky Febian) hanya ingin mengetahui saja." lanjutnya.
Proses Autopsi
Proses autopsi terhadap jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule dinyatakan selesai, namun hasil rincinya belum diketahui.
Autopsi jasad Lina dilakukan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Polrestabes Bandung, dan Polda Jabar.
"Kami dari Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung sudah melakukan autopsi di tubuh bagian luar dan dalam."
"Namun, belum bisa disimpulkan," ujar AKBP Robert Tanjung, dari RS Sartika Asih, di sekitar pemakamanan.
Autopsi dilakukan di pemakaman di Jalan Sekelimus Utara I Bandung, Kamis (9/1/2020)
Selanjutnya, Robert memaparkan ada hal lanjutan yang akan dilakukan untuk pemeriksaan racun di dalam tubuh Lina.

"Belum bisa disimpulkan karena harus ada pemeriksaan toksikologi atau pemeriksaan racun di dalam tubuhnya ke Puslabfor Mabes Polri."
"Hasil dari Puslabfor diserahkan ke penyidik nanti penyidik yang memutuskan," terang Robert, dikutip TribunJabar.
Menurut, Robert tidak didasarkan faktor tertentu dalam pemeriksaan racun di tubuh Lina yang melatarbelakangi kematiannya.
"Dalam otopsi prosedurnya seperti itu," kata Robert.
Autopsi sudah di mulai sejak pukul 10.00 WIB dan membutuhkan waktu 4-5 jam.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga.
"Autopsi oleh tim forensik akan berlangsung selama kira-kira 4-5 jam. Autopsi ini sudah seizin keluarga," jelas Saptono Erlangga di lokasi autopsi, dikutip TribunJabar.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga menyampaikan autopsi dilakukan untuk memeriksa bagian luar dan dalam organ tubuh, termasuk organ jantung.
"Autopsinya, pemeriksaan luar dan dalam dan organ tubuh. Termasuk organ jantung."
"Dihadiri dua pihak keluarga, ada putra almarhumah dan suami almarhumah pak Teddy," terang Saptono.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)