Ayah Ashraf Sinclair Sebut Mati Rasa Pasca Kepergian sang Anak: Bagaimana dengan Bunga dan Noah?

TRIBUNNEWS.COM - Pasca meninggalnya aktor asal Malaysia yang sekaligus suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair, sang ayah Mohammed Anthony John Sinclair mengungkapkan isi hatinya.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah unggahan di laman Instagram pribadi miliknya, @marmalademagician.

Dalam unggahannya itu, Mohammed memposting foto Ashraf yang tersenyum lebar ke arah kamera.

"Sudah hampir dua minggu sejak kamu meninggalkan kami tiba, tiba, Ash. Tadi malam adalah tahlil terakhir, setidaknya sampai hari ke-40."

Menurutnya, ia tidak punya kata-kata untuk mendeskripsikan perasaannya atas kehilangan yang dirasakannya.

Ia juga masih merasakan kesedihan atas meninggalnya Ashraf.

"Tetapi bagaimana perasaan saya sekarang? Saya sebenarnya harus berhenti sejenak dan melihat ke dalam untuk menjawabnya, mati rasa terutama."

Mohammed mengungkapkan bisa beraktivitas seperti biasa setiap hari, tapi ia merasa ada yang hilang dalam hidupnya.

"Saya dapat beraktivitas setiap hari, tetapi sebagian besar warna hidup saya hilang."

"Saya bisa tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman dan keluarga dan berpose untuk wifie di tahlilan."

"Tetapi banyak dari ini dilakukan karena itu harus dilakukan, senyumku tadi malam lebih dipaksakan dari biasanya," tulis Mohammed dalam keterangan fotonya.

Selain itu, ia juga mengaku tersentuh dengan setiap orang yang yang mengenal Ashraf menceritakan bagaimana Ashraf memiliki dampak dalam hidup mereka.

"Saya mencoba menjawab semua pesan belasungkawa yang membanjiri sebagai bentuk terapi dan untuk menjaga diri saya sibuk. Terutama dalam beberapa hari pertama," tulisnya.

Baca: Reaksi Noah Lihat BCL Berhenti & Menangis saat Nyanyi Lagu Kenangannya Dengan Ashraf Sinclair

Baca: Nyanyikan Cinta Sejati, BCL Berkaca-kaca Terkenang Ashraf: Tak Menyangka Secepat Ini Kehilangan

Ia memaparkan rasa sakit atas kehilangan sang putra itu masih ada hingga terkadang ia masih meneteskan air mata.

"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan dan kesedihan datang menyapu saya, dan aku bisa mengedipkan air mata dan diwaktu lain membiarkanku menangis tersedu-sedu," ungkapnya.