Reaksi Hannah Al Rashid saat jadi Korban Catcalling Dapat Cibiran, Ini Kata Aktivis Perempuan
Reaksi Hannah Al Rashid saat menjadi korban catcalling mendapat cibiran. Begini tanggapan aktivis perempuan soal catcalling.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Pravitri Retno W
Seperti yang disampaikan dalam unggahan akun Twitter @jnessy_, banyak warganet yang justru menyalahkan sikap Hannah.
Mereka pun tampak masih menyepelekan pelecehan verbal tersebut.
Baca: Viral Mahasiswi UI Alami Pelecehan Seksual di Kampus, Petugas Pengamanan Justru Salahkan Korban
"Sesama satu profesi itu yg penting dibelain dulu, salah apa ngga itu urusan yg kedua.
alias baca reply yg ada bikin darah gw langsung mendidih.
udah segitu sepelenya kah kasus pelecehan dimata orang2 ini?" tulis pemilik akun, Rabu (11/3/2020).
Unggahan itu pun ramai oleh tanggapan warganet.
Hingga Kamis (12/3/2020) sore, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 3.000 kali.
Tanggapan Aktivis Perempuan
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, aktivis perempuan sekaligus Co-Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani, membenarkan pelecehan verbal seperti catcalling masih dianggap remeh oleh banyak orang.
Perempuan yang akrab disapa Vivi tersebut mengatakan, masyarakat menganggap catcalling sebagai hal yang sepele karena seperti sudah menjadi hal yang sering dilakukan oleh sebagian orang.
"Karena orang sudah 'membiasakan' catcalling ini," tutur Vivi dalam pesan WhatsApp pada Tribunnews.com, Kamis sore.

Menurut Vivi, menentang pelaku catcalling ketika menjadi korban merupakan cara yang dapat digunakan untuk menghadapi pelecehan verbal tersebut.
Namun, Vivi berpesan, korban catcalling tetap harus lebih dahulu menilai kondisi dalam dirinya sebelum mengkonfrontasi pelaku.
"Sebagai korban, assess dulu perasaan saat itu, jika merasa aman dan berani, silakan mengkonfrontasi pelaku," kata Vivi.
"Namun, jika dirasa situasi kurang aman dan takut, lebih baik langsung tinggalkan tempat kejadian," sambungnya.