Ada Kemungkinan Daerah Zona Merah Virus Corona Dilonggarkan untuk Aktivitas Masyarakat, Asal . . .
Penanggulangan pandemi virus corona dilakukan secara paralel antara aspek kesehatan dan ekonomi.
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan penanggulangan pandemi virus corona dilakukan secara paralel antara aspek kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya masyarakat tidak terpapar Covid-19 dan juga tidak terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Dua hal ini harus berjalan paralel. Utamanya adalah perubahan perilaku masyarakat, disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan betul betul setiap daerah, karena karakteristiknya beda-beda memperhatikan risikonya," kata Wiku di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu, (10/6/2020).
Dalam aspek kesehatan, Gugus Tugas mengukurnya berdasarkan tingkat penularan Covid-19 yang dikelompokan berdasarkan zonasi.
Baca: New Normal: Penting Memulai Kebiasaan Bawa Alat Makan Sendiri, Saat Makan Restoran Sekalipun
Terdapat empat zonasi yakni Merah yaitu zona resiko penularan tinggi, orange yakni zona resiko sedang, Kuning zona resiko rendah, dan Hijau zona tidak terdampak.
Sementara itu dalam mengukur dampak ekonomi suatu wilayah, Gugus Tugas menurut Wiku memperhatikan aspek ketenagakerjaan, proporsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), serta Indikator keterkaitan antar sektor.
Baca: Kabar Melegakan, Zona Merah Covid-19 di Jatim Terus Menurun, Sekarang Tinggal 11 Daerah
Baca: Makassar Zona Merah, Gubernur Nurdin Sebut Wilayah-Wilayah Ini Jadi Klaster Covid-19 di Sulsel
Ketiga indikator tersebut menurutnya sangat penting untuk mengukur dampak ekonomi bila aktivitas dibuka.
Menurut Wiku karakteristik setiap daerah berbeda-beda. Oleh karena itu pembukaan aktivitas ekonomi masyarakat harus mempertimbangkan tingkat penyebaran Covid-19 serta dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Contohnya apabila status daerahnya tergolong merah dan dampak ekonominya rendah, maka sebaiknya aktivitas ditutup sementara.
Baca: Tempat Wisata Mulai Ramai saat New Normal, Sosiolog UNS Ingatkan soal Kontrol Populasi
"Sedangkan apabila dampak ekonominya tinggi meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor-sektor yang esensial asal tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.
Sementara apabila suatu daerah tergolong zona hijau dan dampak ekonominya tinggi, maka otomatis seluruh aktivitas atau sektor dijalankan secara normal.
Namun tetap menerapkan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan lainnya.
"Penerapan protokol kesehatan tetap kunci utamanya," pungkasnya.