Jumat, 15 Agustus 2025

Jerinx SID Jadi Tersangka

Pengacara Jerinx Sempat Bertemu Empat Mata dengan Ketua IDI Bali, Ini yang Dibicarakan

Kuasa Hukum Jerinx SID, I Wayan Gendo Suardana sempat bertemu empat mata dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bali, Gede Putra Suteja.

Editor: bunga pradipta p
IST/KOMPAS.COM
Jerinx saat dibawa ke Rutan Polda Bali untuk ditahan, Rabu 13 Agustus 2020. 

Kini Jerinx ditahan di rutan Polda Bali.

Baca: Dukung Jerinx SID yang Kini Ditahan, Tamara Bleszynski Minta Maaf ke IDI

Pasal yang Menjerat Jerinx

Pada Rabu (12/8/2020), Jerinx kembali diperiksa oleh penyidik direktorat kriminal khusus Polda Bali.

Ia didampingi oleh kuasa hukumnya I Wayan Gendo Suardana.

Seusai pemeriksaan tersebutlah Jerinx ditetapkan menjadi tersangka.

Kuasa hukum Jerinx mengatakan, pasal yang digunakan sebagai dasar penahanan kliennya adalah Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU ITE.

Pasal tersebut berkaitan dengan penyebaran informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

Pihaknyapun mempertanyakan konteks SARA dalam perkara ini.

“Entah apa yang dimaksud dengan kebencian SARA dalam kasus ini, biar publik lah yang menilai," ujar Gendo, dilansir Tribunbali.

“Setahu saya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah lembaga publik atau organisasi profesi bukan golongan dalam terminologi Suku, Agama, Ras dan Antar golongan," jelasnya.

Baca: Tak Masalah Ditahan, Jerinx SID Singgung Ibu yang Kehilangan Anak karena Prosedur Rapid Test

Baca: Jerinx SID Ditahan, Nora Alexandra Ungkap Ketakutan Suaminya Itu

Pesan Jerinx

Sebelum masuk ke sel tahanan, Jerinx menegaskan bahwa dirinya tidak gentar dengan apa yang menimpanya.

Ia mengaku siap untuk menjalani proses hukum yang berlaku.

Jerinx menyebut apa yang ia lakukan adalah bentuk memperjuangkan nyawa rakyat yang menjadi korban karena kebijakan rapid test.

“Kritik saya ini untuk ibu-ibu yang menjadi korban akibat dari kebijakan kewajiban rapid test,” tegasnya.

“Saya berdoa, semoga tidak ada lagi ibu-ibu yang menjadi korban akibat kewajiban rapid test."

"Saya sekarang disel (dipenjara) tidak apa, yang penting tidak ada lagi ibu-ibu yang kehilangan anaknya," kata dia ke awak media.

 (Tribunnews.com/Tio,Nuryanti, TribunBali.com/I Wayan Erwin Widyaswara)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan