Senin, 1 September 2025

Video Syur Mirip Artis

Sikap Masyarakat saat Kasus Video Syur Mirip Artis Mencuat ke Publik: Antara Moralitas dan Empati

Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung ikut menyanyangkan sikap masyarakat saat kasus video syur mirip artis ramai di media sosial.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
GSM Arena via BolaSport
Ilustrasi video panas - Berikut ulasan tentang Staf Pelayanan Hukum LBH APIK Jakarta, Tuani Marpaung yang menyanyangkan sikap masyarakat saat kasus video syur mirip artis ramai di media sosial. 

Terbukti, publik tidak ikut menghujat sosok laki-laki yang juga berperan dalam video tersebut.

"Karena di masyarakat masih menanam moralitas, kita lihat yang diserang perempuannya."

"Bagaimana dengan laki-laki yang ada di video itu? Masyarakat tidak melihat itu, jadi lagi-lagi perempuan lah yang rentan," kata Tuani.

Kendati banyak hujanan kritik terhadap korban, Tuani menilai ada pembelajaran baik yang terjadi.

Menurutnya, masih ada orang-orang berempati saat menanggapi kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) terhadap perempuan ini.

Wabah Covid-19 di dunia telah memicu lonjakan yang sangat signifikan di industri digital elektronik seperti streaming video dan panggilan telepon seluler.
Wabah Covid-19 di dunia telah memicu lonjakan yang sangat signifikan di industri digital elektronik seperti streaming video dan panggilan telepon seluler. (GADGETS NOW)

Baca juga: Polri Bidik Satu Akun Lagi Diduga Kuat Sebarkan Secara Masif Video Asusila Mirip Artis Gisel

Seperti melaporkan video tersebut hingga sulit dicari.

Ada juga komunitas-komunitas yang ikut menggerakan ancaman pidana pada penyebar video syur itu.

Termasuk sikap warganet yang mencoba meredam video syur di trending dengan membagikan fancam artis K-Pop secara sengaja.

"Sekarang saya melihat masyarakat sudah lebih aware untuk memutus KBGO."

"Masyarakat sudah banyak yang melek, gerakan masyarakat cukup keren untuk mendukung kasus ini," katanya.

Di sisi lain, Tuani membeberkan, LBH APIK Jakarta mencatat kasus KBGO seperti yang dialami GA ini meningkat selama pandemi Covid-19.

Upaya Penekanan Tingkat Kekerasan Seksual bersama Posyandu Remaja
Upaya Penekanan Tingkat Kekerasan Seksual bersama Posyandu Remaja (Humas)

Baca juga: Suka Sebar Video Syur Mirip Artis di Medsos? Awas Dapat Dipidana 6 Tahun Penjara, Ini Penjelasannya

Akibatnya, ruang aman bagi pengguna media sosial semakin tergerus, karena rawan terkena pelecehan.

"Kasus KBGO selama pandemi ini meningkat, tahun-tahun sebelumnya ini masih bisa dihitung jari."

"Sekarang dari Maret sampai November 196 kasus, ini menjadi pertanyaan lagi kenapa bisa meningkat."

"Kenapa tidak ada ruang-ruang aman lagi dan sosmed dijadikan alat untuk mengeksploitasi korban," ujarnya.

Untuk itu, dengan maraknya kasus-kasus ini, ia berharap menjadi terobosan baru agar UU ITE maupun UU Pornografi bisa berpihak kepada korban.

"Ini jadi suatu terobosan juga karena UU ITE dan UU Pornografi belum berpihak ke korban."

"Dengan data-data ini, harapannya bisa berpihak ke korban," pungkasnya

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan