Perceraian Artis
Thalita Latief Akui Pernah Alami KDRT di Depan Anak, Pendam Masalah hingga Picu Kanker di Tubuhnya
Sempat mencoba untuk tetap bertahan, akhirnya Thalita Latief tidak kuasa menahan keretakan dalam biduk rumah tangganya.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sempat mencoba untuk tetap bertahan, akhirnya Thalita Latief tidak kuasa menahan keretakan dalam biduk rumah tangganya.
Tidak sembarang, Thalita mengaku perselisihan sudah terjadi sangat lama. Bahkan sang suami telah pergi dari rumah semenjak 2018 silam.
Meski begitu, dirinya masih berupaya tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya.
Baca juga: Thalita Latief Curhat Soal Pernikahan, Maia Estianty Merasa Nasibnya Sama, Singgung Perselingkuhan
Baca juga: Terungkap! Alasan Dennis Lyla Pergi dari Rumah Tinggalkan Thalita Latief dan Anaknya Selama 3 Tahun
Karena menurut Thalita Latief, pernikahan bukanlah suatu pertalian yang bisa dianggap remeh. Apa lagi dirinya juga telah memiliki anak.

Namun ternyata hal itu malah berdampak buruk bagi dirinya.
Tidak hanya secara psikis namun juga fisik sehingga kini, Thalita mengaku tengah mengidap kanker stadium awal.
Tiada yang aneh saat keduanya menjalani hubungan sebagai kekasih.
Namun Thalita merasa ada yang berbeda dari sosok Dennis Rizky.
Meski demikian Thalita Latief tidak langsung kaget dan menyerah.

Karena menurutnya ia telah memilih Dennis sebagai sang suami, maka dirinya harus menerima apa yang telah dipilih olehnya.
"Tapi makin ke sini aku merasa ini gak seperti seharusnya sebuah pernikahan. Perlakuan yang melanggar hukum kayak KDRT. Terus nafkah lahir batin yang tidak normal," ungkapnya lewat kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, Senin (3/4/2021).
Bahkan menurut pemaparan Thalita, kekerasan yang dialaminya terjadi di depan sang anak.
Kepalanya bahkan pernah dibenturkan hingga berdarah dan langsung dibersihkan oleh anaknya.
Hal itu tentu menumbuhkan rasa khawatir dari Thalita. Ia takut jika sang anak akan terus mengingat apa yang dilihat dan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
"Itu sebenarnya buat aku satu beban pikiran juga. Tapi akhirnya aku dikuatkan oleh orang-orang yang menyayangi aku, keluarga aku.
Mereka selalu bilang bahwa selama kamu menjadi ibu yang baik, anak kamu akan tumbuh dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk," katanya lagi.