Kabar Artis
KRONOLOGI Putri Nia Daniaty Diduga Lakukan Penipuan Berkedok CPNS, Beri Korban SK Pengangkatan Palsu
Simak kronologi dari dugaan penipuan berkedok CPNS yang dilakukan anak Nia Daniaty, Olivia Nathania.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Simak kronologi dugaan penipuan yang dilakukan putri Nia Daniaty, Olivia Nathania.
Kabar mengejutkan datang dari keluarga penyanyi senior, Nia Daniaty.
Sang putri, Olivia disebut menjadi pelaku dugaan penipuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Satu di antara beberapa korban, Agustine yang merupakan guru SMA Olivia buka suara.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Minggu (26/9/2021).
Agustine mengungkapkan Olivia merupakan mantan murid SMA-nya yang lulus sekira 2009.
Baca juga: Putri Nia Daniaty Dipolisikan atas Dugaan Penipuan CPNS, Total Korban Ada 225 Orang

Kemudian setelah tidak lama berkomunikasi, pada 2019 akhir ia dihubungi oleh putri Nia Daniaty.
Dalam komunikasi itu, Olivia mengaku bisa memasukkan orang untuk jadi CPNS.
"Setelah dia lulus SMA saya lama tidak bertemu dan kira-kira di tahun 2019 akhir saya dihubungi lagi."
"Malam hari dia chat saya, menawarkan kepada saya ada yang mau masuk CPNS tidak," kata Agustine.
Karena anaknya baru lulus pada 2018, Agustine langsung mengiyakan tawaran Olivia.
Putri Nia Daniaty mengaku telah berkecimpung di bidang ini selama empat tahun.
Baca juga: Anak Penyanyi Nia Daniaty Dilaporkan ke Polisi, Diduga Terkait Kasus Penipuan
Baca juga: Rizky Billar Bersyukur Punya Istri Lesti Kejora: Tidak Suka Menyindir dan Mengurusi Hidup Orang Lain
"Saya langsung spontan menjawab anak saya, dia menyampaikan sudah 4 tahun masukin orang," tuturnya.
Tak sampai di situ, di 2020 Olivia kembali memberikan penawaran terkait CPNS.
Ia menerangkan sedang ada program rekrutmen CPNS untuk menggantikan PNS yang meninggal.
"Setelah itu di tahun 2020 dia menawarkan ada CPNS prestasi pengganti."
"Menggantikan orang yang meninggal karena Covid, sakit dan sebagainya," terang Agustine.
Saat memberikan penawaran tersebut, Olivia mematok tarif berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta.

Lantas Agustine mengajak belasan anggota keluarganya dan dihitung sekira ada 16 korban.
"Itu awal-awal nominalnya adalah antara Rp 25 juta sampai Rp 30 juta."
"Akhirnya saya membawa keluarga saya sendiri jumlahnya kurang lebih 16 orang," tambahnya.
Ada alasan tersendiri yang membuat Agustine percaya dengan penawaran Olivia.
Putri Nia Daniaty itu mengatakan baru saja membeli rumah senilai Rp 40 miliar.
Hingga menjabat sebagai direktur utama perusahaan batu bara di Kalimantan Timur.
Baca juga: UPDATE Kondisi Tukul Arwana, Sudah Membaik tapi Belum Bisa Diajak Bicara, Masih di Ruang ICU
Baca juga: Anak Nia Daniaty Dilaporkan, Olivia Diduga Tipu 200 Orang, Janji Loloskan CPNS, Tarif Ratusan Juta
Melihat jabatan tersebut, Olivia klaim mengenal banyak pejabat-pejabat penting.
"Dia sering menyampaikan kepada saya, dia kenal banyak pejabat-pejabat."
"Bahkan dia bilang sekarang sudah menjadi Direktur Utama di KJB Berau," ucap Agustine.
Sementara itu kuasa hukum korban, Odie Hudiyanto juga menjelaskan dugaan penipuan yang dilakukan Olivia.
Ia menjelaskan tindak dugaan penipuan Olivia dijalankan sangat rapi dan sistematis.
Bahkan, putri Nia Daniaty bisa memberikan Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS dengan lengkap.
"Setelah uang diserahkan pada Oli, maka Oli itu memberikan SK pengangkatan CPNS," jelas Odie.
"Lengkap dengan NIP dan TMT artinya tanggal mulai melakukan pekerjaan."
"Di situ jelas disebutkan golongannya, jabatan, termasuk di bagian apa," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Olivia juga dinilai berani menggunakan tanda tangan kepala BKN disertai Kop surat.
Pun Odie menerangkan saat para korban dikumpulkan untuk menerima SK pengangkatan CPNS.
Olivia disebut menggelar acara penyerahan SK bukan di gedung BKN atau instansi terkait.
"Oli ini berani membuat surat bodong, dengan Kop BKN dan tanda tangan kepala BKN."
Baca juga: Kabar Tukul Arwana Meninggal Dunia Dipastikan Hoaks, Manajer Beri Klarifikasi
Baca juga: Pernikahan Siri Lesti-Billar Tuai Kontroversi, Harris Vriza: Ini Nggak Pembohongan Publik
"Pada saat menyerahkan SK, dia pilih tempat yang representatif," ungkap Odie.
Menurut keterangan korban, tim Olivia mengenakan batik dan tanpa tanda sebagai pegawai BKN.
Beberapa korban sempat bertanya soal itu, namun tak digubris karena yang penting mereka menerima SK.
Kemudian dari kasus ini, Odie meminta pihak kepolisian hingga pemerintah memberikan perhatian lebih.
Odie mengaku khawatir apabila Olivia masih melakukan penipuan di kemudian hari.
"Karena hampir jarang seorang yang diduga melakukan penipuan itu berani menggunakan Kop surat BKN."
"Kalau ini dibiarkan kami khawatir si pelaku mungkin ke depannya bisa pakai lambang yang lain," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Febia)