Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Vaksinasi Ulang, Putin Coba Vaksin Baru Covid-19 Lewat Hidung

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa ia akan menjadi salah satu orang pertama yang diberi vaksin Covid-19.

Mikhail Metzel / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT online para pemimpin APEC melalui tautan video di Moskow pada 12 November 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa ia akan menjadi salah satu orang pertama yang diberi vaksin virus corona (Covid-19) perintis baru Rusia.

Ia akan menerima vaksin yang diberikan melalui hidung dan tanpa jarum suntik ini sebagai bagian dari imunisasi ulangnya.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (25/11/2021), berbicara pada pertemuan pejabat pemerintah pada Rabu kemarin, Putin mengkonfirmasi bahwa ia telah menerima formula hidung, selain suntikan dosis penguat (booster).

Baca juga: Giliran Presiden Rusia Vladimir Putin yang Disuntik Dosis Booster Vaksin Covid-19

Baca juga: Pulihkan Sektor Pariwisata, Program Vaksinasi Gratis Sasar 1.000 Warga Kawasan Borobudur

"Mereka meminta saya untuk menarik nafas dalam-dalam dan menghitung sampai tiga," kata Putin.

Ia pun mengaku tidak merasakan apapun selama proses itu.

"Enam bulan setelah saya divaksinasi, tingkat antibodi saya turun dan para ahli merekomendasikan proses vaksinasi ulang," jelas Putin.

Formula hidung ini dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow dan didasarkan pada vaksin Sputnik V unggulan negara itu.

Kepala mikrobiologi institut tersebut, Denis Logunov mengungkapkan dalam pertemuan dengan Putin pada hari Minggu lalu bahwa penelitian awal menunjukkan vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan infeksi.

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan anggota parlemen yang baru terpilih dari Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, di Moskow pada 12 Oktober 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan anggota parlemen yang baru terpilih dari Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, di Moskow pada 12 Oktober 2021. (AFP)

"Penggunaan versi hidung adalah cara yang nyaman untuk memberikan vaksin karena tidak menimbulkan rasa sakit, dengan efek samping yang minimal. Setelah vaksinasi primer yang diberikan melalui suntikan, anda memiliki kekebalan sistemik, tetapi setelah imunisasi intranasal tambahan, anda menciptakan penghalang kekebalan tambahan di saluran pernafasan bagian atas," kata Logunov.

Ia pun berharap kajian formula itu diharapkan bisa dilakukan hingga 2022.

Sebelumnya pada Rabu kemarin, Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan Putin telah bekerja seperti biasa dan merasa sehat setelah divaksinasi ulang.

"Karena ia (Putin) seorang kepala negara, perlu mengambil tindakan pencegahan khusus untuk memastikan kesehatan dan keselamatan presiden, yang dilakukan para ahli," tegas Peskov.

Putin telah menerima dua dosis vaksin Sputnik V dalam pertemuan tertutup dengan dokternya pada Maret lalu, dan sejak saat itu ia meminta warga Rusia untuk mengikuti langkahnya dan mendaftar demi mendapatkan suntikan.

Menurutnya, tidak ada satu pun kasus komplikasi serius yang terjadi selama peluncuran program vaksinasi secara nasional.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan di sini," tegas Putin.

Sejak saat itu, negara tersebut pun meluncurkan program vaksinasi ulang yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kekebalan di tengah peningkatan tajam dalam jumlah kasus infeksi dan rekor kematian sepanjang masa selama beberapa pekan terakhir.

Lebih dari 1.000 orang telah meninggal setiap harinya akibat virus ini selama lebih dari sebulan, sedangkan jumlah warga yang divaksinasi sepenuhnya hanya kurang dari 40 persen dari populasi yang ditargetkan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan