Senin, 18 Agustus 2025

Kabar Artis

10 FAKTA Perseteruan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, Saling Sindir hingga Tuntutan Rp 100 Miliar

Simak fakta tentang perseteruan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin, mulai dengan saling sindir hingga tuntutan Rp 100 miliar.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
Kolase Tribunnews / Instagram @marcelradhival1 dan @gus_samsudin_jadab
Simak fakta tentang perseteruan Pesulap Merah (kiri) dengan Gus Samsudin (kanan) dalam artikel ini. 

"Desa Rejowinangun di-bully warganet di media sosial karena padepokan itu berada di desa kami," jelas Bhagas, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, warga menganggap praktik perdukunan beragama yang dijalankan gus Samsudin telah merugikan banyak orang.

Mereka sependapat dengan tudingan Pesulap Merah terkait Gus Samsudin yang tak benar-benar mampu mengobati secara spiritual.

"Kata warga, beberapa pasien mengeluhkan masalah praktik yang dijalankan Gus Udin (Samsudin)," ucap Bhagas.

4. Gus Samsudin tak bersedia padepokannya ditutup permanen

Warga dan Gus Samsudin kemudian mengikuti mediasi di Kantor Polsek Kademangan (Lodaya Barat).

Bhagas mengatakan bahwa padepokan Gus Samsudin itu sepakat ditutup sementara.

"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," jelasnya.

Dok. Kades Rejowinangun via Kompas.com - Pada Minggu (31/7/2022), ratusan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggereduk padepokan milik Gus Samsudin.
Dok. Kades Rejowinangun via Kompas.com - Pada Minggu (31/7/2022), ratusan warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggereduk padepokan milik Gus Samsudin. (Dok. Kades Rejowinangun via Kompas.com)

5. Aplikasi layanan publik desa diretas

Tak hanya itu, imbas perseteruan itu membuat aplikasi layanan publik berbasis internet milik Pemerintah desa Rejowinangun juga diretas.

Hal ini juga menjadi pemicu warga ingin padepokan ditutup.

"Kami ini kan sudah desa digital."

"Pelayanan publik sudah berbasis internet."

"Aplikasi pelayanan kependudukan di-hack, data base diacak-acak," terang Bhagas.

Aplikasi itu bahkan tak bisa dikendalikan selama empat hari.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan