Sabtu, 13 September 2025

Rumah Produksi Film Porno

Pengakuan Virly Virginia Dilecehkan Sutradara Rumah Produksi Film Dewasa Jaksel saat Break Syuting

Virly Virginia mengaku mendapat pelecehan seksual dari Irwansyah, sutradara film porno rumah produksi Jakarta Selatan.

Kolase Tribunnews
Virly Virginia (kiri) saat menceritakan pelecehan yang dialaminya pada Denny Sumargo (kanan). 

Selebtwit Siskaeee juga akan segera dipanggil untuk mempertanggungjawabkan keterlibatannya.

Lantas siapakah sosok Siskaeee?

Sejak kemunculannya, Siskaeee dikenal sebagai sosok yang penuh kontroversi.

Nama Siskaee mulai melambung sejak aktif di aplikasi Twitter (kini bernama X).

Melalui akun pribadinya, Siskaeee kerap membagikan konten dewasa.

Siskaeee akui dirinya pernah berjualan di situs OnlyFans.

Sosok seleb Twitter Siskaeee |
Sosok seleb Twitter Siskaeee | (Kolase Tribunmedan.com)

Dalam sebuah wawancara bersama penyiar Gofar Hilman, Siskaeee mengaku dirinya miliki banyak penggemar di kalangan pria.

Meski selalu menggunakan masker saat berpergian, masih banyak pria yang berhasil mengenalinya.

Ia juga mengaku selama ini sering berpindah-pindah tempat tinggal alias nomaden.

Diketahui, Virly dan Siskaeee menjadi dua dari beberapa pemeran di kalangan artis, model, dan selebgram.

Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Kombes Ade Safri.

"Latar belakang dari pemeran wanita mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," beber Ade Safri kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023).

Nama artis dan selebgram lainnya yang menjadi pemeran yakni Virly Virginia, SE, E, CN, BLI, ZS, M, MGP, S, AB, dan J.

Sementara itu pemeran pria yang terlibat dalam pembuatan video dewasa berinisial AG, RA, BP, UR, dan P.

Ade Safri menuturkan, para pelaku yang berjumlah lima orang merekrut pemeran guna terlibat dalam produksi film dewasa itu melalui profiling di media sosial.

Para pemeran film dewasa itu disebut Ade Safri tidak memiliki kontrak, melainkan dibayar Rp10-15 juta per judul film yang diperankan.

"Tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya," tutup Ade Safri.

(Tribunnews.com/ Salma/ Dipta) 

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan