Boy William Mengaku Tidak Masalah Jika Tak Menikah, Sebut Pernikahan Bukan Prioritas dalam Hidupnya

TRIBUNNEWS.COM - Presenter dan YouTube Boy William mengatakan pernikahan bukanlah yang utama dalam kehidupannya.

Pernah gagal menikah dengan Karen Vendela dan kini dikabarkan dekat dengan Ayu Ting Ting, Boy William justru mengaku tidak ingin buru-buru mencari pasangan hidup.

Presenter keturunan Tionghoa itu ingin mencari pasangan yang benar-benar tepat agar nasibnya tidak seperti mama dan papanya.

Perceraian orang tuanya saat usianya 19 tahun, menjadi pelajaran berharga untuk Boy William.

"Ya mungkin kalo nanti dapet pasangan harus cari yang tepat banget dan harus take it very very very slow (dipikiran dengan sangat matang), supaya nggak repeat same mistakes (mengulangi kesalahan yang sama)," ujar Boy, dikutip dari YouTube Venna Melinda Channel, Selasa (7/11/2023).

"Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada kayak melihat bahwa sebuah pernikahan itu is not the answer to life, kalo aku sekarang."

Baca juga: Jalani Hubungan 5 Tahun Bersama Karen Vendela, Boy William Akui Sempat Sedih Batal Menikah

Boy William mengatakan, orang di sekelilingnya adalah sebagai contoh untuk kehidupannya.

"Mungkin dari segi marriage life (kehidupan pernikahan) aku ngeliatnya by example (dari contoh) kali ya."

"Dan aku melihat bahwa, for me personally (untuk aku sendiri) bukan buat orang lain, marriage is not the answer to life (pernikahan bukanlah jawaban atas kehidupan)," ujar Boy.

Pemain Radio Galau FM itu menyebut dirinya tak masalah jika tidak menikah.

"Kalo suatu saat dapet dan memang ditakdirkan untuk nikah, gas why not, cuman kalo enggak pun juga i think i'm okay (aku pikir aku nggak papa)."

Mendengar jawaban Boy, Venna Melinda pun menyeletuk dengan pertanyaan apakah itu karena kegagalan pernikahan Boy dengan Karen.

"Ya itu juga jadi faktor, ada ketakutan. I guess (aku berpikir) namanya orang nggak cocok ujung-ujungnya, mendingan jangan dipaksa," katanya.

Boy William Tak Mau Hidupnya Salah Arah

Boy William mengungkapkan alasannya memilih kehidupan yang positif meski keluarganya broken home.

Boy pun mematahkan penilaian kebanyakan orang soal anak broken home yang kehidupannya menjadi berantakan.

"Aku banyak ngeliat itu juga, anak broken home itu pasti ada yang gimana-gimana (negatif)."

"Tapi pasti ada lah karena kita secara nggak langsung psikisnya adalah (perasaan minder). Jadi kalo kita main ama segerombolan banyak orang gitu kita merasa ada yang berbedanya. Pasti ada secara nggak langsung. Itu bukan pilihan kita kan, " ujar Boy.

Baca juga: Meski Batal Menikah dengan Karen Vendela, Boy William Akui Masih Berhubungan Baik

Alih-alih mencari pelarian karena perceraian orang tuanya, Boy William memilih membawa kehidupannya ke arah yang positif.

"Tapi aku emang selalu punya impian, i wanna be a successful person (aku pengan jadi orang sukses)."

"Aku merasa pengen hidup yang tenang, aku pengen hidup yang enak, aku pengen keluargaku hidup juga yang enak, aku pengen ngerasain jadi orang sukses dan mempunyai 'power' itu kayak gimana sih rasanya, sebelum aku meninggal."

"Jadi mungkin aku arahnya ke situ," imbuhnya.

Menambahkan, Boy berpikir bahwa keluarga broken home tidak selalu membuat anaknya menjadi orang yang gagal.

"I dont think a broken home means a broken child (aku tidak berpikir bahwa keluarga broken home berarti anak yang hancur)," kata Boy.

"A broken home is just the situation, the child can still succeed (broken home hanya situasi, anaknya tetap bisa sukses)," tambahnya.

Venna Melinda selaku host kemudian bertanya apa yang diberikan sang ibu untuk Boy William sehingga dirinya bisa menjadi seperti yang sekarang ini.

"Apa yang selalu diingat? Karena kan biasa ya kalo di Jakarta anak broken home itu malah sensitif dengan hal-hal yang negatif, (seperti) drugs, free sex, dan lain sebagainya."

"Tapi ketika kamu dilepas, kamu tetap tau gitu, tetep on the track, apa? " tanya Venna.

Baca juga: Jalani Hubungan 5 Tahun Bersama Karen Vendela, Boy William Akui Sempat Sedih Batal Menikah

YouTuber berusia 32 tahun itu mengatakan sang ibu lah yang menjadi contoh untuknya.

"Mungkin itu kalo ngeliatin dari sisi nyokap, nyokap tu orangnya nggak terlalu neko-neko, dia kerja-pulang-kerja-pulang, dan kerjanya kayak bener-bener 24 jam. Jadi kita ngeliatnya cuman rutinitasnya seperti itu."

"Ya mungkin by doing-nya dia kita jadi terbentuknya kayak gitu. Kita kan kalo dalam satu rumah ngeliatnya contoh ya, jadi mungkin karena contohnya kayak gitu, aku jadi ikut-ikutan kayak gitu juga," jawab Boy.

(Tribunnews.com/Yurika)