Anak Tamara Tyasmara Meninggal
Kecurigaan atas Kematian Anaknya Terungkap, Angger Dimas Beri Pesan Ini pada Kekasih Tamara Tyasmara
Kecurigaan atas kematian Dante telah terungkap. Angger Dimas beri pesan kepada kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi (YA).
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Angger berujar tak mau mendahului hasil pemeriksaan polisi.
Lantas, Angger pun berharap kasus kematian Dante akan terus diusut hingga tuntas.
Menyangkut nyawa buah hatinya, Angger bertekad akan terus mengawal kasus ini.
Baca juga: Kekasih Tamara Tyasmara jadi Tersangka Pembunuhan Dante, Pakar Hukum Ungkap YA Layak Dihukum Mati
"Disclaimer aja ya, kita kan normatif nih gitu. Kalau curiga-curiga biar aja nanti pendalaman dan pengembangan dari kepolisian."
"Nggak mau mendahului juga gitu. Ya saya sih berharap ini nggak akan ketutup sama Pemilu juga akan tetap saya kawal."
"Mau bagaimanapun ini adalah nyawa anak saya," paparnya.
Hasil Autopsi Mayat Anak Tamara Tyasmara, Paru-paru Mencair, Organ Membusuk Tingkatkan Kesulitan
Sebelumnya, hasil autopsi pada jenazah anak Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo diungkap oleh dokter forensik, Farah Primadani.
Diungkapkan Farah, tim forensik mulai menemui kesulitan lantaran sebagian besar organ Dante mulai membusuk.
Apalagi, autopsi terhadap mayat bocah enam tahun itu dilakukan setelah sepuluh hari kematiannya.
"Biasanya kalo orang tenggelam, dia menghirup air dan masuk ke paru-paru. Kemudian nembus ke pembuluh darah. Dan tumpukan air itu biasanya akan ikut tuh ke saluran sirkulasi darah akhirnya dia nempel tuh di tiap-tiap organ."
"Nah, makanya kita berharap banget waktu autopsi organnya masih utuh. Kalo organnya masih utuh, kita masih bisa periksa," urainya, dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Selasa (13/2/2024).

Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada kasus Dante.
"Tapi pada kasus ini kan semua organnya sudah busuk ya, jadi satu-satunya organ yang masih viabel untuk kita ambil kemarin hatinya sama sumsum tulang," tandasnya.
Ia juga menggambarkan kondisi paru-paru putra Angger Dimas tersebut.
"Kalau pada tenggelam kan memang paling berefek pertama adalah paru-parunya, makanya di beberapa literatur pun paru-parunya lah yang akan kita nilai."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.