Selasa, 9 September 2025

Cerita di Balik Lagu Baru Caffeine 'Di Antara Dua Cinta'

Single "Di Antara Dua Cinta" merupakan karya kedua Caffeine bersama vokalis baru, Chikin Muhammad. 

Penulis: Willem Jonata
Caffeine
Caffeine, grup band asal Bandung, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Caffeine, band asal Bandung, Jawa Barat, Caffeine, merilis single baru mereka berjudul "Di Antara Dua Cinta".

Single ini merupakan karya kedua Caffeine bersama vokalis baru, Chikin Muhammad

"Di Antara Dua Cinta" terinspirasi kisah nyata, tentang dilema mencintai dua orang sekaligus.

Cerita di balik lagu ini menggambarkan perasaan lelah karena harus menjalani hubungan dengan dua pasangan, hingga pada akhirnya memutuskan memilih salah satu.

"Pernah kejadian, tapi itu sudah lama. Prosesnya memang berjalan lancar, tapi rasanya tidak benar juga," ungkap Beni Anwar gitaris Caffeine, menceritakan pengalaman pribadinya.

Chikin ikut mengomentari lagu Di Antara Dua Cinta. Diakuinya tak mudah memiliki lebih dari satu pasangan.

"Kesulitannya adalah menjaga privasi handphone. Apalagi saat SMA, sering dicek handphone-nya. Harus hapus dulu chat-nya biar tidak ketahuan," ucapnya,

Lagu baru ini memang sedikit berbeda dengan lagu Caffeine yang dahulu. Musiknya terdengar lebih fresh.

Jika dahulu, Caffeine identik dengan pop romantic, sekarang terasa lebih milenial.

 “Musik Caffeine itu jarang teriak-teriak dari dulu. Bedanya itu. Beda di emosionalnya menyesuaikan dengan karakter vokal Chikin,” ungkap Beni. 

Selama ini Caffeine dikenal dengan proses kreatif mereka yang unik, di mana masing-masing anggota memiliki studio sendiri untuk mengembangkan ide musik.

"Kami jarang jamming bersama di studio. Mungkin lebih leluasa imajinasinya masing-masing. Yang penting alur notasi dan chord-nya tetap sesuai," kata Beni.

Single terbaru ini masih berakar pada genre pop yang menjadi ciri khas Caffeine, namun dengan sentuhan rock yang lebih segar.

Gitarnya lebih drive. Dan yang menarik terletak pada modulasi dari reff kedua ke interlude, yang langsung naik satu tangga nada.

"Itu mengungkapkan kekecewaan tapi dengan klimaks yang gahar di ending," tambah Beni.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan