Rapat DPD RI Ricuh
Sosok Maya Rumantir, si 'Pendingin' Ricuh Rapat DPD, Dulu Penyanyi dan Dekat dengan Anak Presiden
Maya Rumantir menjadi sorotan setelah anggota DPD RI Dapil Sulawesi Utara (Sulut) itu menyanyi di tengah ricuhnya suasana rapat di DPD.
Penulis:
Anita K Wardhani
Nama Maya Rumantir di dunia artis mulai meredup, namun tak lanats membuatnya hilang dari peredaran pemberitaan.
Namanya menghiasi sejumlah media saat memilih melenggang ke panggung politik.
Pada pemilu legislatif 2014, Maya maju sebagai calon legislatif DPD dapil Sulawesi Utar.
Ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014-2019 dengan perolehan suara 206.496 suara.
Dengan memperoleh sebesar 206.946 suara, Maya Rumantir terpilih sebagai anggota DPD RI perwakilan Provinsi Sulawesi Utara periode 2014-2019.
Diberitakan Kompas.com, langkah Maya Rumantir melenggang ke Senayan masih terbilang mulus pada Pemilu 2019.
Ia menempati posisi kedua perolehan suara calon anggota DPD RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Maya mendapatkan 168.086 suara pemilih.
Dilansir TribunManado.co.id, Maya juga terpilih menjadi anggota DPD RI untuk periode ketiga, 2024-2029.
Maya Rumantir menjadi petahana yang meraih suara terbanyak sebagai calon legislatif DPD RI dari dapil Sulawesi Utara.
Sesuai hasil pleno KPU Provinsi Sulawesi Utara, Maya meraih 394.153 suara.
Pada Pilkada Sulawesi Utara 2015, Maya maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Utara bersama Glenny Kairupan sebagai calon Wakil Gubernur, namun ia gagal terpilih dengan 17,65 persen suara.
Aktif di Bidang Sosial
Maya Rumantir diketahui sudah lama aktif di bidang sosial.
Ia mendirikan Yayasan Maya Bhakti Pertiwi dan Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia (IPSDM) Maya Gita.
Dirinya juga mendirikan Komunitas Doa Persahabatan dan Perdamaian (SABDA).
Melalui Yayasan sosialnya tersebut, Maya aktif dalam berbagai aktivitas sosial di berbagai daerah di Indonesia.
Aktivitas ini juga yang membawanya ke beberapa negara untuk masalah kemanusiaan dan perdamaian, seperti Amerika dan Calcutta, India.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Nuryanti/Chaerul Umam) (Kompas.com, TribunManado.co.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.