Gus Miftah dan Kontroversinya
Yati Pesek Simpan Kisah Pilunya Dihina, Melarang Sang Anak yang Ingin Temui Gus Miftah
Yati Pesek menyimpan pilu. Hatinya yang sakit pun tak diumbarnya. Bahkan, ia melarang sang anak mendatangi Gus Miftah usai menghinanya.
Penulis:
Anita K Wardhani
Dalam tangisnya, hanya doa yang dipanjatkan Yati Pesek, semoga dirinya tetap sehat dan kuat.
Namun, sekarang ketika sikap dan perkataan Gus Miftah disorot karena hinaannya pada penjual es disorot, tiba-tiba seperti membuka luka lama Yati Pesek karena videonya dihina ikut viral.
"Aku meng tak empet (aku menahan), tapi mbuh njelalah ono duwe video koyo ngono(entah kenapa tiba-tiba muncul video itu lagi) dan dishare . Doakan akau sehat bagas waras ya ngger," ucap Yati Pesek lagi.
Bayangan dua tahun lalu, dimana dia memendam sakit hati kembali berputar di memori Yati Pesek.
Anaknya Bereaksi, Ingin Datangi Gus Miftah, Yati Pesek Melarang
Yati Pesek mengatakan jika dirinya hanya bisa nangis saja di kamar saat itu.
Rupanya kesedihan sang ibu diketahui sang anak.
Buah hatinya itu bahkan kata Yati Pesek bereaksi dan marah akan mendatangi Gus Miftah.
Namun Yati Pesek melarang sang anak mendatangi Gus Miftah untuk mempertanyakan maksudnya menghina sang bunda.

"Aku ming (hanya) nangis neng kamar, mergo anak ku arep maju nang Miftah neng aku rak oleh, jo le, (karena anakku mau maju ke Miftah aku larang dan kubilang jangan nak)," lanjut Yati Pesek.
Meski diakui Yati Pesek jika dadanya sesak, apalagi pendamping hidupnya, sang suami sudah tiada.
"Sesek dadaku, bapak wis sedo aku ming nyebut sing tak sebut kur Gusti Allah (sesak dadaku, bapak sudah meninggal, aku hanya meminta kepada Allah). Aku nelongso, aku seniman, tak toto tingkah laku ku," cerita Yati Pesek.
Kepada anaknya Yati Pesek mengatakan jika ia hanya mengharap keadilan dari Allah SWT,
Ia yakin jika mendatangi Gus Miftah saat itu bukanlah hal tepat, ia yakin seadil-adilnya Pengadilan hanya datang dari Tuhan.
"Aku hanya minta pengadilan nang karo Gusti Allah, nek awake dewe sing nagdili ra sepiro, nek Gusti Allah (Aku hanya minta pengadilan dari Allah kalau manusia yang mengadili gak seberapa)."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.