Kisruh Warisan Atiqah Hasiholan, Berapa Besar Harta yang Diminta Cucu Ratna Sarumpaet ?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga besar artis peran Atiqah Hasiholan tengah diterpa kasus hukum.

Ibunya, Ratna Sarumpaet dilaporkan sang cucu gara-gara kisruh harta warisan. Seberapa besar harta yang diributkan?

Baca juga: Hartanya Digugat, Kakak Atiqah Hasiholan Idap Skizofrenia, Bisakah Gangguan Kejiwaan Ini Sembuh?

Husin Kamal, cucu Ratna Sarumpaet dari anaknya bernama Muhammad Iqbal melaporkan sang nenek karena dituding melakukan penggelapan harta. 

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor laporan LP/B/371/X/2024/SPKT/Bareskrim pada 16 Oktober 2024.

Diketahui, hingga saat ini pihak kepolisian sampai saat ini masih mendalami laporan dugaan penggelapan warisan yang dibuat oleh Husin Kamal.

Ini Harta yang Dituntut Keponakan Atiqah Hasiholan

Atiqah Hasiholan mengatakan, pembagian harta waris dari Ahmad Fahmy ayahnya dan Iqbal terbilang cukup rumit.

Semasa hidupnya, Ahmad Fahmy menikah tiga kali, termasuk dengan Ratna Sarumpaet.

Atiqah Hasiholan membenarkan ucapan Husin Kamal bahwa harta peninggalan Ahmad Fahmy ada 84 item.

"Dia kan pernah bilang waktu itu di media almarhum kakek, bapak saya, meninggalkan 84 harta," kata Atiqah.

Namun, 84 harta itu dibagikan kepada tiga keluarga karena Ahmad Fahmy menikah tiga kali.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Dipolisikan Cucunya karena Harta Warisan Keluarga, Atiqah Hasiholan Diperiksa Polisi

"Jadi untuk yang keluarga Ibu Ratna Sarumpaet itu totalnya di bawah 20, itu pun dibagi empat lagi. Nah, keponakan saya itu sebenarnya tahu, tapi kenapa yang dikembangkan yang 84?" ujar Atiqah.

Harta warisan bersama ini menurut Atiqah khusus milik Muhammad Iqbal diampu atau dikuasakan ke Ratna Sarumpaet. 

Terungkap bahwa kakak pertama Atiqah itu mengidap gangguan kejiwaan atau Skizofrenia yang membuatnya harus diurusi sang ibu Ratna Sarumpaet, termasuk hartanya.

Lantas, apa harta yang milik Iqbal yang saat ini diampu oleh Ratan Sarumpaet?

Atiqah mengatakan, aset Muhammad Iqbal yang diminta oleh Husin Kamal dan Atiyah berupa tanah dan mobil Honda Odyssey.