Profil dan Sosok
Profil Fariz RM, Musisi Legendaris Kembali Ditangkap Polisi atas Kasus Narkoba untuk Kali Keempat
Simak profil Fariz RM, musisi legendaris yang kembali ditangkap atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba.
Penulis:
Nurkhasanah
Editor:
Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Musisi legendaris Fariz Rustam Munaf atau yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM kembali ditangkap polisi atas kasus dugaan penyalahgunaan narkotika.
Berita penangkapan Fariz Rm dikonfirmasi oleh Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP, Andri Kurniawan.
"Benar inisial FRM diamankan," kata Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andri Kurniawan saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025).
Namun, Andri tidak merinci lebih jauh terkait kronologi penangkapan Fariz RM.
Kini, Fariz RM diketahui masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan saat ini masih diperiksa," sambungnya.
Ini bukan merupakan kali pertama Fariz RM ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Fariz RM pernah beberapa kali terlibat dalam kasus narkoba.
Lantas, seperti apa sosok Fariz RM?
Profil Fariz RM
Dikutip dari Sripoku.com, Fariz Rustam Munaf atau Fariz RM lahir pada 5 Januari 1959.
Fariz RM dikenal sebagai seorang penyanyi, pemusik dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Minangkabau, Sumatera Barat.
Baca juga: Keempat Kali Fariz RM Ditangkap Gara-gara Narkoba, Pernah Ngaku 40 Tahun Hidup dengan Ganja
Nama Fariz RM terkenal berkat lagu-lagu ciptaannya, seperti "Barcelona" dan "Sakura" yang hits pada awal dekade 1980-an.
Musisi legendaris ini lahir dari keluarga pemusik, yakni pasangan Rustam Munaf dan Hj. Anna Reijnenberg.
Ayahnya adalah penyanyi di RRI Jakarta, sedangkan sang ibunda merupakan seorang pelatih piano.
Perjalanan Karier
Fariz RM mengawali kariernya saat berusia 12 tahun.
Ia membentuk Young Gipsy bersama Debby Nasution dan Odink Nasution.
Fariz juga pernah bekerja sama dengan Addie M.S., Adjie Soetama, dan Iman R.N. untuk membuat operet di acara perpisahaan sekolahnya.
Di sisi lain, karier profesionalnya diawali pada tahun 1977.
Ia mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan oleh Radio Prambors Jakarta bersama Adjie Soetama, Raidy Noor, Addie MS, dan Ikang Fawzi yang merupakan teman sekolahnya di SMA Negeri 3 Jakarta
Meski hanya meraih juara III, namun tawaran dari berbagai grup band mulai berdatangan kepada Fariz.
Di samping itu, Fariz juga melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Seni Rupa pada tahun 1978.
Fariz juga pernah bergabung di dua grup musik beraliran rock, Giant Step dan The Rollies.
Ia pun pernah membantu mengiringi kelompok musik dari Bandung pimpinan Harry Roesli, Harry Roesli Kharisma pada tahun 1979.
Pada tahun 1980, Fariz merilis album keduanya yang bertajuk Sakura yang sukses besar.
Fariz kemudian merilis album perdananya yang belum sempat dirilis.
Setahun kemudian, Fariz R.M. membentuk grup Transs dengan personelnya antara lain Erwin Gutawa.
Lewat Transs, Fariz menawarkan konsep musik fusion yang memadukan jazz dan rock.
Pada tahun 1983, Fariz bergabung dengan Iwan Madjid dan Darwin B Rachman membentuk kelompok musik Wow!.
Mereka bertiga, Iwan (vokal, piano, keyboard), Darwin (bas), dan Fariz (drum) kemudian merilis album bertajuk Produk Hijau.
Wow! tetap menghadirkan nuansa rock progresif lewat lagu-lagu seperti "Pekik Merdeka", "Armageddon", hingga "Purie". Dhewayani.
Setelah debut album dirilis, Fariz RM mengundurkan diri dari formasi Wow! karena alasan sakit.
Saat itu, selain bergabung dengan Wow!, Fariz juga aktif di kelompok Symphony hingga Jakarta Rhythm Section, serta beberapa proyek album solo.
Setelah itu, Fariz terus melanjutkan karya-karyanya, baik di Indonesia maupun internasional.
Selama 25 tahun kariernya sejak tahun 1978 hingga 2003, Fariz telah menghasilkan 20 album solo, 72 album kolaborasi, 18 album soundtrack, 27 album produksi di mana dia berperan sebagai produser, serta 13 album internasional yang dirilis di Eropa dan Asia Pasifik.
Di antara lagu-lagu ciptaannya yang terkenal hingga sekarang adalah "Barcelona", "Nada Kasih" (duet dengan Neno Warisman), "Susie Bhelel", "Menggapai Bintang" (Symphony), "Selamat Untukmu" (Jakarta Rhythm Section), dan "Renungan" (Dibayang Dewasa) yang menampilkan duet Fariz RM dengan Marissa Haque.
Kehidupan Pribadi
Fariz RM menikah dengan Oneng Diana Riyadini, mantan peragawati asal Semarang, Jawa Tengah.
Pernikahan keduanya digelar pada akhir tahun 1989.
Belum lama menikah, Fariz dan Oneng pun dikaruniai momongan.
Namun sayang, putri pertama mereka, Ramanitya Khadifa hanya 15 detik menghirup udara di dunia karena paru-parunya tidak berkembang.
Dua tahun kemudian, Fariz dan Oneng akhirnya dikaruniai putri kembar bernama Ravenska Atwinda Difa dan Rivenski Atwinda Difa yang lahir 26 Oktober 1991.
Dua putri kembar itu pun memiliki adik, Syavergio Avia Difaputra yang lahir 11 September 1998.
Dijuluki The Immortals
Fariz RM tercatat sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008 oleh majalah Rolling Stone Indonesia.
Saat muda, pelantun lagu Sakura itu begitu digandrungi oleh banyak remaja.
Meski kini sudah berusia 66 tahun, lagu-lagu Fariz RM masih melekat di benak generasi tahun 80 hingga 90-an.
Pernah 3 Kali Terjerat Kasus Narkoba
Meski kariernya cemerlang, Fariz RM memiliki sisi lain yang kelam.
Ia pernah kecanduan alkohol dan narkoba.
Kebiasaan buruk itu bahkan telah membuat Fariz mengidap kanker liver pada 1996.
Penyakit itu pula yang membuatnya tidak bisa beraktivitas produktif seperti tahun 80-an.
Di sisi lain, pelantun lagu 'Sakura' itu pertama kali diciduk polisi karena kasus narkoba pada Minggu 28 Oktober 2007 di kawasan Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Ia diamankan polisi dengan barang bukti 1,5 linting ganja seberat 5 gram yang disimpan dalam bungkus rokok.
Usai bebas, Fariz kembali ditangkap pada tahun 2015 saat mengisap ganja di rumahnya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.
Polisi menyita barang bukti berupa ganja pada asbak di atas meja.
Untuk ketiga kalinya, Fariz ditangkap terkait kasus narkoba pada Jumat (24/8/2018).
Pelantun lagu Sakura itu ditangkap di kediamannya dengan barang bukti dua paket plastik klip diduga sabu, sembilan butir Alprazolam, dua butir Dumolid, dan alat isap sabu.
Fariz menjalani rehabilitasi 2018-2019 hingga akhirnya bebas dan sempat tampil di panggung dalam beberapa event musik.
Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Profil Fariz Rustam Munaf, Musisi Legendaris Tanah Air Keturunan Belanda, Dijuluki The Immortals
(Tribunnews.com/Nurkhasanah/Reynas Abdila) (Sripoku.com/Nadyia Tahzani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.