Gilang Widya Ketagihan Ikut Ajang Lari Jarak Jauh usai Capai Finish Strong di Tokyo Marathon 2025
Gilang Widya Pramana atau yang biasa dipanggil Juragan 99, baru saja menyelesaikan Tokyo Marathon 2025 pada 2 Maret 2025 lalu dengan finish strong.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Gilang Widya Pramana atau yang biasa dipanggil Juragan 99, baru saja menyelesaikan Tokyo Marathon 2025 pada 2 Maret 2025 lalu dengan finish strong.
Finish strong adalah istilah bagi para pelari yang bisa menyelesaikan lombanya dengan tanpa cedera dan bahkan seringnya masih bisa tersenyum saat berada di garis akhir.
Baca juga: Ikut Tokyo Marathon 2025, Gilang Widya: Ini Bukan Tentang Lari, Tapi Perjalanan Menuju Versi Terbaik
Mencapai finish strong, membuat Gilang Widya ketagihan dan ingin mengikut ajang lari jarak jauh internasional lainnya.
"Rasanya nano-nano. Capek, tentu saja. Tapi untuk saya, marathon ini bukan hanya soal fisik, tapi perjalanan mental juga. Akhirnya bisa finish dan ketagihan. Saya berniat akan ikut marathon lagi tahun ini," ujar Gilang ditulis di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Pendiri J99 Corp ini menuturkan, di ajang marathon internasional pertamanya ini, dia merasakan berbagai emosi. Sepanjang 42,195 kilometer melintasi kota Tokyo, ia berusaha menikmati perjalanan tanpa beban.
“Tidak boleh berhenti, tidak boleh jalan. Saya harus tabrak batas dalam diri sendiri,” tutur dia.
Tokyo Marathon merupakan salah satu dari World Marathon Majors, yang sejajar dengan Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York Marathon. Setiap tahunnya, lebih dari 38.000 pelari dari berbagai negara ikut serta dalam ajang ini, termasuk 400 pelari asal Indonesia.
Suhu yang cukup ekstrim dibandingkan dengan kondisi tropis di Indonesia yakni 10-14 derajat Celcius, membuat tubuh perlu beradaptasi saat lari di udara yang lebih dingin dan kering.
Perbedaan suhu dapat mempengaruhi pernapasan, hidrasi, serta efisiensi energi tubuh, sehingga persiapan fisik dan strategi harus tepat
“Sebelum bulan Ramadan tiba, saya sudah berlatih mengatur pola dan gaya hidup sehingga tubuh terbiasa. Mengonsumsi air yang cukup dan makan makanan bernutrisi saat buka dan sahur menjadi salah satu kuncinya. Juga memastikan pakaian dan sepatu yang nyaman saat berolahraga,” tambah Gilang.
Full marathon ini melewati berbagai landmark ikonik di ibu kota Jepang, termasuk Tokyo Metropolitan Government Building, Asakusa, dan Tokyo Station. Bagi dia ini lebih dari sekadar ajang olahraga, tetapi juga pembuktian diri bahwa batasan hanya ada jika seseorang membiarkannya.
"Ketika mencapai garis finish, saya menangis. Ini marathon pertama dan saya bisa menyelesaikannya. Saya berharap bisa memberikan motivasi serta inspirasi bagi keluarga, tim dan komunitas di sekitar saya. Marathon Tokyo ini luar biasa, sebuah perjalanan yang akan selalu saya ingat," tambahnya.
Gilang juga menyampaikan bahwa marathon bukan hanya soal olahraga, tetapi juga filosofi hidup. Ia berprinsip bahwa tidak cukup hanya sukses secara finansial, tetapi juga harus sehat dan bugar untuk menikmati hasil kerja keras.
Meskipun target awalnya adalah 4 jam 45 menit, ia akhirnya menyelesaikan Tokyo Marathon dalam 5 jam 20 menit.
500-an Pekerja Harian Lepas di Jakarta Mudik Gratis, Sebagian Besar Sudah Lama Tak Pulang Kampung |
![]() |
---|
Cara Gilang Widya Yakinkan Pria Agar Tak Lagi Merasa Risih Merawat Kulit |
![]() |
---|
Ikut Tokyo Marathon 2025, Gilang Widya: Ini Bukan Tentang Lari, Tapi Perjalanan Menuju Versi Terbaik |
![]() |
---|
Diajak Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Trip ke Spanyol, Wanda Hara: Momen Tak Terlupakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.