Sabtu, 20 September 2025

Kumpul Keluarga di Momen Lebaran, Bayi Terlanjur Dicium Sembarangan, Ini Saran Dokter Spesialis Anak

Kebiasaan mencium bayi sembarangan oleh orang lain bisa menimbulkan risiko pada kesehatan.

Freepik
ilustrasi bayi 
- Transpose +

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia menyambut perayaan Idul Fitri. 

Dan sudah menjadi tradisi, lebaran menjadi momen silaturahmi keluarga.

Namun salah satu kekhawatiran orang tua adalah saat sang buah hati dicium dan disentuh sembarangan oleh orang lain.

Bukan tanpa alasan, kebiasaan mencium bayi sembarangan oleh orang lain bisa menimbulkan risiko pada kesehatan.

Baca juga: Jelang Lebaran, Masyarakat Menghadapi Mahalnya Harga Bawang Putih dan Beras Tak Sesuai Takaran

Hal itu yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/3/2025).

Ia memaparkan, risiko pertama adalah penularan infeksi ringan.

Kontak dekat seperti mencium wajah bayi bisa menularkan virus atau bakteri dari orang dewasa

Misalnya flu dan batuk, sariawan (Herpes simplex virus), maupun infeksi saluran napas atas (ISPA).

Kemudian, ada penularan Virus Herpes Simpleks (HSV-1) sebagai risiko yang paling dikhawatirkan.

Herpes dari sariawan di mulut orang dewasa bisa menular ke bayi lewat ciuman, dan pada bayi yang sistem imunnya masih sangat lemah, virus ini bisa menyebar ke otak atau organ vital dan menyebabkan komplikasi serius.

"Bayi bisa terserang ensefalitis (radang otak), sepsis hingga kematian (meskipun jarang, tetapi sangat mungkin terjadi pada bayi baru lahir)," tutur dr Denta.

Maupun risiko berat berupa risiko COVID-19, RSV (Respiratory Syncytial Virus), atau influenza berat.

Meski pandemi telah mereda, penularan COVID-19 dan RSV masih bisa terjadi lewat droplet.

"RSV bahkan menjadi salah satu penyebab utama bayi masuk rumah sakit karena sesak napas.

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Bayinya Dicium Orang Lain?

Dokter yang berpraktik di RS Mayapada Jakarta Selatan ini menyarankan agar Lap dengan lembut dan segera area yang dicium.

Gunakan tisu basah yang bebas alkohol atau kapas dengan air hangat untuk membersihkan area yang dicium.

Lalu, bersihkan dengan lembut, hindari menggosok terlalu keras, terutama pada kulit bayi yang sensitif.

Orang tua juga perlu mengamati kondisi bayi dalam 1–3 Hari setelahnya.

Perhatikan apakah muncul ruam, sariawan, demam, atau bayi tampak lebih rewel dari biasanya.

Jika muncul gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Ketiga, edukasi dengan santun

Sebisa mungkin, ingatkan kerabat atau tamu untuk tidak mencium bayi, terutama di area wajah.

Bisa disampaikan dengan halus:
Maaf ya, bayinya masih sensitif, jadi kami belum membolehkan dicium dulu supaya gak gampang sakit

"Peran orang tua sangat penting untuk memberikan perlindungan ekstra dengan membatasi kontak langsung, membersihkan area wajah bila perlu, dan tidak segan memberi edukasi kepada lingkungan sekitar," tutur dr.Denta.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan