Film 'Gundik' yang Dibintangi Luna Maya Tersandung Sensor, Anggy Umbara Sentil LSF
Film Gundik, yang dibintangi Luna Maya dijadwalkan tayang di bioskop mulai 22 Mei 2025. Namun film yang disutradarai Anggy Umbara, tersandung sensor.
Penulis:
M Alivio Mubarak Junior
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Gundik, karya terbaru dari sutradara Anggy Umbara, dijadwalkan tayang di bioskop mulai 22 Mei 2025.
Namun, di tengah euforia menyambut penayangan film yang dibintangi oleh Luna Maya dan Maxime Bouttier ini, terselip ganjalan besar: masalah sensor yang tak kunjung tuntas.
Baca juga: Alasan Anggy Umbara Pilih Luna Maya dan Maxime Bouttier Bintangi Film Gundik
Dalam sebuah wawancara yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Anggy mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses sensor dan penetapan batasan usia penonton yang dinilai berbelit dan tidak konsisten.
“Jujur, kami masih berkeluh kesah tentang sensor yang belum keluar,” ungkap Anggy, dengan nada geram.
Sensor Ketat, Revisi Berkali-kali
Permohonan klasifikasi usia sudah diajukan sejak November 2024, dengan harapan film ini bisa ditayangkan untuk penonton usia 17 tahun ke atas.
Namun, proses revisi berlangsung panjang.

Setiap versi yang diajukan kembali ditolak atau diminta direvisi ulang oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
“Awal Mei sudah kami kasih full, direvisi lagi. Pas kami revisi, kami kasih, dan direvisi lagi,” ujar Anggy.
Baru pada 16 Mei 2025, LSF akhirnya menyetujui film Gundik untuk diklasifikasikan sebagai tontonan 17+.
Ironisnya, saat pemutaran terbatas, film tersebut masih menggunakan versi untuk penonton 21 tahun ke atas.
Poster dan Trailer Pun Terkena Sensor
Masalah ternyata bukan hanya pada film utuh. Sejak perilisan teaser dan poster, tim produksi sudah harus berurusan dengan aturan ketat.
Bahkan, teaser poster sempat diminta diganti karena dianggap “terlalu sensitif”.
“Dari kami bikin teaser poster sudah bermasalah. Katanya harus yang lebih ramah. Trailer juga begitu,” jelas Anggy.
Anggy Umbara Berharap LSF Jangan Persulit Sineas

Anggy mengkritisi kebijakan baru LSF di bawah kepemimpinan saat ini.
Ia menilai birokrasi sensor semakin kompleks dan dapat menghambat kreativitas para pembuat film Indonesia.
“Tolong dipermudah. Jangan sampai kayak tahun 2007 lagi, sampai masyarakat mau boikot LSF,” tegasnya.
Ia pun mengimbau agar LSF bisa lebih fleksibel dan memahami bahwa industri film nasional membutuhkan ruang berekspresi yang lebih terbuka.
Tentang Film Gundik, Dibintangi Luna Maya dan Maxime Bouttier
Gundik mengangkat kisah cinta, kekuasaan, dan perjuangan perempuan di tengah sistem patriarki zaman kolonial.
Dengan sinematografi khas Anggy Umbara, film ini digadang-gadang bakal menjadi salah satu drama sejarah paling berani tahun ini.

Film ini menggaet pasangan selebriritis yang pernikahannya mencuri perhatian.
Ya, Gundik menggaet Luna Maya dan Maxime Bouttier.
Luna Maya sebagai pemeran utama yakni sebagai Nyai, seorang wanita misterius yang menjadi pusat cerita.
Maxime Bouttier sebagai Baim: Salah satu anggota kelompok perampok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.