Cetak Ulang ke-100, Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori Hadir dalam Versi Film Pendek

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka merayakan cetak ulang ke-100 novel Laut Bercerita, penulis Leila S. Chudori bersama penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Plaza Indonesia mempersembahkan sebuah film pendek.

Film pendek yang diadaptasi novel Laut Bercerita ini diputar perdana pada 18 Juli 2025 di Cinema XXI Plaza Indonesia.

Selain merayakan angka cetakan ulang, pemutaran film ini juga menjadi ruang reflektif untuk mengenang kembali pengalaman emosional dan sejarah kelam yang tersimpan dalam novel.

Baca juga: Leila S. Chudori Gelar Bincang dan Konser Mini Efek Rumah Kaca, Rayakan Edisi Khusus Laut Bercerita

Leila mengungkap gagasan membuat film pendek sudah muncul sejak tahap awal penulisan. 

"Kebetulan pembuatan film ini agak berbeda dengan film layar lebar. Dari jauh hari, ketika saya masih menulis per chapter, saya sudah kirimkan ke berbagai narasumber. Saya ingin bertanggung jawab terhadap apa yang saya tulis," kata Leila di Gramedia Jalma, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).

Film ini merupakan buah kolaborasi yang kuat dari tim kreatif. 

Diskusi seusai pemutaran akan menghadirkan nama-nama penting yang terlibat langsung, di antaranya Leila S. Chudori (penulis), Pritagita Arianegara (sutradara), Gita Fara (produser), dan Lilik HS, mantan aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD). 

Diskusi akan dipandu oleh Nathalie Indry.

Wisnu, salah satu pihak dari tim produksi, menyampaikan film ini memang disiapkan khusus untuk momen ini. 

"Dalam rangka cetak ulang, film ini akan diputar di XXI pada tanggal 18 nanti, dengan pemeran khusus," ucapnya.

Film pendek Laut Bercerita menjadi bentuk visualisasi dari lapisan emosi dan sejarah yang terkandung dalam novel. 

Bagi Leila, setiap bentuk adaptasi juga merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap kisah yang mengangkat isu penghilangan paksa dan luka kolektif bangsa.