Ayah Sarwendah Meninggal
Dalam Duka, Sarwendah Ungkap Riwayat Penyakit Sang Ayah
Tak mudah bagi Sarwendah menerima kenyataan tersebut. Butuh beberapa waktu baginya meladeni wawancara berkait riwayat sakit ayahnya.
Penulis:
Bayu Indra Permana
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sarwendah berduka. Hendrik Lo, ayahandanya, meninggal dunia.
Tak mudah bagi Sarwendah menerima kenyataan tersebut. Butuh beberapa waktu baginya meladeni wawancara dengan awak media.
Kini kondisinya lebih stabil hingga akhirnya mau berbicara tentang riwayat penyakit sang ayah hingga menghembuskan napas terakhir, Sabtu (19/7/2025).
Baca: Sarwendah Ceritakan Kesedihan Anak-anaknya Sepeninggal Kakek Mereka
“Kalau mau diceritakan, mungkin sekarang aku lebih bisa cerita, walaupun ya pasti ada rasa berat. Tapi kita harus ikhlas supaya jalannya lancar,” ujar Sarwendah di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta Utara, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, sang ayah sempat mengeluhkan sakit di bagian perut yang dikira hanya masalah mag atau GERD biasa.
Namun belakangan diketahui kondisinya jauh lebih serius karena rasa sakitnya menjalar ke bagian punggung.
“Awalnya itu, papi udah sakit di perutnya. Setiap kali sakit, papi merasa itu cuma maag atau GERD-nya dia doang," katanya.
"Tapi ternyata kemarin itu sakitnya sampai ke belakang punggung, akhirnya dilarikan ke rumah sakit,” lanjut Sarwendah.
Sesampainya di rumah sakit, penanganan dilakukan dengan cepat. Ayah Sarwendah langsung diberi obat untuk meredakan nyeri, dan keesokan paginya menjalani CT scan dan MRI.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya batu empedu, batu ginjal, dan penyumbatan pada saluran pankreas yang menyebabkan infeksi serius.
“Paginya langsung di-CT scan, MRI, ternyata di dalamnya ada batu empedu sama batu ginjal. Dan pankreasnya juga salurannya menyumbat, jadi udah ada infeksi di dalam,” jelasnya.
Tim medis kemudian segera melakukan tindakan endoskopi untuk mengatasi masalah tersebut.
Meski sempat menunjukkan respons positif, kondisi tubuh sang ayah perlahan mulai menurun.
"Setelah dicek, ternyata sudah ada pembengkakan. Papi sempat masih nggak apa-apa, tapi sepertinya badannya nolak obatnya," tuturnya.
"Akhirnya kondisi tubuhnya makin lama makin menurun,” lanjut Sarwendah.
Ia menegaskan bahwa pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan terbaik dan cepat. Tidak ada kelalaian medis dalam kasus ini.
“Rumah sakitnya penanganannya cepat banget. Apalagi aku orangnya detail banget kalau soal obat dan rumah sakit," katanya.
"Jadi bukan karena salah penanganan atau gimana. Semua sudah dilakukan sebaik mungkin,” ungkap Sarwendah.
Hendrik Lo meninggal dunia pada Sabtu (19/7/2025). Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta Utara.
Rencananya jenazah dikremasi pada Rabu (23/7/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.