Kamis, 11 September 2025

Selain 'SORE: Istri dari Masa Depan', Ini Film Karya Sutradara Yandy Laurens yang Wajib Ditonton

Sebaagai sutradara, Yandy Laurens piawai menyuguhkan kisah menyentuh dan terhubung dengan hidup banyak orang.

TRIBUN/DANY PERMANA
Strudara Film Keluarga Cemara Yandy Laurens berfoto usai mempromosikan film tersebut di redaksi Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Selasa (19/12/2018). Film Keluarga Cemara rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 3 Januari 2019. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film SORE: Istri dari Masa Depan garapan sutradara Yandy Laurens sukses mencatatkan 1.393.072 penonton dalam 11 hari penayangan di bioskop. 

Pencapaian ini mempertegas kemampuan Yandy dalam menyuguhkan kisah menyentuh dan terhubung dengan hidup orang banyak.

Tak heran, karya terbarunya ini menuai banyak pujian. Namun, SORE bukan satu-satunya film Yandy Laurens yang layak diapresiasi. 

Tribunnews merangkum beberapa karya lainnya, baik film layar lebar, film pendek, dan serial yang bisa menjadi pilihan tontonan di rumah:

1. Keluarga Cemara (2018)

Diadaptasi dari cerpen bersambung di majalah Hai yang kemudian populer lewat versi sinetron, Keluarga Cemara ditulis oleh Yandy Laurens bersama Gina S. Noer.

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang harus menghadapi kebangkrutan dan meninggalkan kenyamanan hidup di kota besar. 

Baca juga: Reuni Dengan Maisha Kanna, Yandy Laurens Garap Video Klip Jungkir Balik Yang Penuh Plot Twist

Mereka pindah ke rumah sederhana dan belajar bertahan dalam keterbatasan.

Kisahnya sarat akan nilai kekeluargaan, ketulusan, dan perjuangan menjaga keharmonisan di tengah perubahan hidup yang drastis.

2. Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023)

Film ini meraih berbagai penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2024. 

Mengangkat cerita tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis skenario yang menulis kisah berdasarkan cintanya pada Hanna (Nirina Zubir), teman masa SMA.

Pertemuan kembali di usia dewasa membuka lembaran baru dalam hubungan mereka penuh inspirasi namun tak selalu mulus.

3. 1 Kakak 7 Keponakan (2025)

Diangkat dari sinetron populer tahun 1996, film ini digarap ulang oleh Yandy dengan pendekatan yang lebih modern.

Menceritakan Moko (Chicco Kurniawan), mahasiswa arsitektur yang harus mengorbankan cita-citanya demi membesarkan tujuh keponakannya setelah kehilangan kedua kakaknya.

Drama keluarga ini menggambarkan perjuangan dan tanggung jawab besar di usia muda, namun tetap hangat dan penuh haru.

Selain film panjang, film pendek dan serial karya Yandy Laurens juga tak kalah menarik.

4. Film Wan An (2012)

Film pendek berdurasi 20 menit ini mempertemukan keindahan bahasa Indonesia dan Mandarin dalam cerita yang emosional.

Wan An berhasil meraih Piala Citra untuk Film Pendek Terbaik di FFI 2012, sekaligus menjadi salah satu karya awal Yandy yang memperlihatkan kepiawaiannya dalam menyampaikan kisah lintas budaya secara puitis.

5. Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018)

Serial pendek ini bercerita tentang Satrio (Dion Wiyoko) yang memutuskan mengakhiri hubungan dengan kekasihnya, Ayu (Sheila Dara), setelah delapan tahun bersama.

Namun secara misterius, keduanya masih bisa berkomunikasi lewat pikiran. Serial ini mengeksplorasi pilihan hidup, rasa ragu, dan penyesalan dalam hubungan yang rumit.

6. Perjalanan Terbaik Sepanjang Masa (2022)

Serial empat episode ini menyoroti konflik dalam rumah tangga Julian (Dion Wiyoko) dan Alissa (Laura Basuki) setelah anak mereka, Mia, tertangkap merokok di sekolah.

Liburan keluarga ke Yogyakarta menjadi cara Julian untuk memperbaiki komunikasi dan keharmonisan yang mulai retak.

7. Yang Hilang dalam Cinta (2022)

Serial ini menceritakan Dara (Sheila Dara) yang bertunangan, namun secara ajaib menjadi tak terlihat oleh siapa pun kecuali Satria (Dion Wiyoko), teman masa kecilnya.

Cerita ini menggabungkan unsur fantasi dan romansa dengan pesan tentang kehilangan, penyesalan, dan cinta yang belum usai.

Yandy  merupakan salah satu sutradara muda Indonesia yang diperhitungkan. Ia lahir di Makassar 9 April 1989.

"Keluarga Cemara" menjadi film panjang pertamanya, menggaet 1,6 juta penonton.

Kemudian film panjang keduanya, yakni "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" meraih sebelas nominasi di Festival Film Indonesia 2024.

Dari 11 nominasi, film tersebut memboyong tujuh Piala Citra, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan