Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kronologi Sutradara Film Peraih Oscar No Other Land Dipukuli Warga Yahudi Ilegal, Lalu Diculik IDF

Hamdan Ballal, sutradara film peraih Oscar No Other Land dipukuli oleh warga Yahudi ilegal. Lalu diculik IDF.

Tangkap layar YouTube ABC
NO OTHER LAND. - Tangkap Layar Live YouTube ABC yang diambil pada Senin (3/3/2025), menunjukkan Basel Adra, Rachel Szor, Hamdan Ballal, Yuval Abraham "No Other Land" peraih Documentary Feature Film Oscar 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamdan Ballal, sutradara Palestina dari film dokumenter pemenang Oscar, No Other Land, diserang oleh pemukim Yahudi ilegal Israel di Tepi Barat.

Kejadian tragis itu terjadi pada Senin (24/3/2025).

Rekan Hamdan Ballal, Yuval Abraham, membagikan rincian penyerangan tersebut di media sosial.

“Sekelompok pemukim baru saja menghakimi Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land," kata Yuval Abraham.

Yuval Abraham juga menyebut Ballal mengalami luka-luka yang parah, termasuk di bagian kepala dan perut.

"Mereka memukulinya dan dia mengalami luka di kepala dan perut, berdarah," ujar Abraham, mengutip Palestine Chronicle.

Disebutkan Ballal dipukuli habis-habisan oleh para pemukim Israel ilegal, kemudian dirinya memanggil ambulans. 

Namun, situasi berubah menjadi mengerikan ketika tentara Israel (IDF) turun tangan dan menculiknya pergi dengan paksa.

Abraham menjelaskan lebih lanjut, bahwa IDF menyerbu ambulans yang membawa Ballal, kemudian menculiknya.

"Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak saat itu," lanjutnya.

Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai keberadaan Ballal, yang membuat rekan-rekannya dan pendukungnya semakin khawatir akan keselamatannya.

Baca juga: Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan

Diketahui No Other Land merupakan kolaborasi antara pembuat film Palestina dan Israel yang mendokumentasikan penghancuran Masafer Yatta, sebuah desa di Tepi Barat, oleh pasukan militer Israel.

Film dokumenter ini telah meraih pengakuan internasional, termasuk Academy Award untuk Film Dokumenter Terbaik. 

Namun, film ini juga menghadapi reaksi keras dan kontroversi, terutama di Israel.

Sebuah video yang dirilis oleh Center for Jewish Nonviolence memperlihatkan para pemukim bertopeng menyerang para aktivis Yahudi dengan batu dan tongkat. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan