Mongol Stres Pernah Jadi Jenderal Kedua di Asia Sekte Sesat, Kini Keluar Usai Ingat Bahayanya
Mongol Stres berbagi cerita tentang kehidupan kelamnya, yang sempat tergabung kedalam sekte sesat.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komika dan bintang film Mongol Stres berbagi cerita tentang kehidupan kelamnya, yang sempat tergabung kedalam sekte sesat.
Sekte sesat adalah kelompok atau aliran yang memisahkan diri dari ajaran agama utama dan mengembangkan doktrin atau praktik yang dianggap menyimpang, berbahaya, atau menyesatkan.
Baca juga: Mongol Stres dan Millen Cyrus Lakoni Adegan Panas di Film Gereja Setan, Ritual Sekte Sesat
Saat bergabung, Mongol Stres dicuci otaknya dengan diberikan tentang wawasan yang menyimpang atau sesat.
Mongol Stres adalah nama panggung dari Rony Imanuel, seorang komika, aktor, pendeta, dan politikus asal Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Ia dikenal luas lewat penampilannya di ajang Stand Up Comedy Show dan berbagai film serta acara televisi.
Mongol Stres mengakui dirinya bergabung dengan sebuah sekte sesat itu cukup lama, bahkan dirinya sampai menjadi Jenderal Kedua Asia.
"Gua sembilan tahun aktif di sekte tersebut dan gua dipilih menjadi Jenderal Kedua Asia. Ya gua terkenalnya kan selama ini pertobatan Jenderal Gereja Setan," kata Mongol Stres ketika ditemui di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Mongol menyebut keberadaannya di sekte tersebut hanya bertahan sembilan tahun. Kini ia tak lagi menjadi Jenderal atau anggota dari kelompok aliran sesat itu.
"Gua keluar ya itu karena kasih karunia Tuhan. Gua ketemu orang, gua di-ingetin bahayanya, gua dikasih tahu kalau lu pengin berubah lebih baik, lu harus ke mana," ucap pria berusia 46 tahun tersebut.
"Jadi gua ikuti, gua lakukan, gua pelajari dan puji Tuhan, alhamdulillah, everything under control sampai hari ini," tambahnya.
Pria bernama asli Rony Imanuel itu tidak mengetahui kenapa baru keluar setelah bertahan selama sembilan tahun. Hanya saja ia meyakini jalan hidupnya bisa keluar dari sekte tersebut karena sudah digariskan oleh tuhan, dan diingatkan sang pencipta melalui pertemuannya dengan seseorang.
"Gua menyadari bahwa kesemuan itu yang gua dapat di sana. Ternyata yang benar tuh cuman di Tuhan. Allah tuh 'Ya dan Amin'. Ya kan? Kalau teman-teman muslim tuh, karakter diri Allah tuh ya ampun, lu napas pagi berarti itu kan kebaikan dari Tuhan," jelasnya.
Mongol bersyukur bisa keluar dari sekte tersebut. Sebab, teman-temannya yang masih jadi anggota hingga Jenderal, sebenarnya ingin sekali keluar. Tapi yang berhasil baru dirinya.
"Yang keluar baru satu, satu mati. Jadi semuanya pengin out," ungkapnya.
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menceritakan aktivitasnya selama tergabung dalam sekte tersebut, diantaranya menjalani hidup yang menyimpang dari ajaran Tuhan.
"Di sana ini banyak kegiatannya. Jadi kami digaji, ritual seks bebas kita dijatahin, dapat jatah. Lalu mencoba mencuci otak orang-orang untuk mengikuti faham mereka," terangnya.
"Pas ketemu seseorang ini, gua baru sadar kalau hidup gua sudah salah. Gua senang-senang disana, tapi diluar gua mendapatkan kehampaan.
Setelah berhasil keluar dari sekte sesat itu, Mongol Stres langsung menuju rumah ibadah, melakukan pertobatan, hingga meminta ampun kepada Tuhan untuk dirinya bisa diberikan kesempatan kedua.
"Jadi dengan kondisi gua dulu seperti apa, sekarang gua jadi seperti ini, ya gua syukuri gitu. Gua bisa keluar dari sana, gua bisa hidup dari gua stand up, nggak ribet gua harus otak gua mikir apa gua balik lagi, enggak," ujar Mongol Stres.
"Yang ada justru gua sekarang tinggal menikmati, ya alhamdulillah dari gua stand up sehari, cukup buat gua hidupin emak sama anak," sambungnya. (Ari).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.