Konflik Palestina Vs Israel
Senasib! Tak Tembus Gaza, Wanda Hamidah Pulang, Artis Malaysia Zizi Kirana Disandera Tentara Israel
Wanda Hamidah, artis dan aktivis asal Indonesia dan artis Malaysia Zizi Kirana mengalami nasib sama. Tak tembus Gaza hingga disandera.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sama-sama memiliki misi mulia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, nasib 2 artis ini mirip.
Mereka adalah Wanda Hamidah, artis dan aktivis asal Indonesia dan artis Malaysia Zizi Kirana.
Baca juga: Kisah Pilu Perjuangan Wanda Hamidah ke Gaza, Diusir dari Kapal, Tidur di Jalanan, Paspor Hilang
Keduanya harus menerima kenyataan susahnya menembus Gaza saat tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang diikuti berbagai negara di dunia.
Terusir dari kapal pengangkut hingga sempat disandera tentara Israel dialami dua artis ini sat bersama sekitar 23 orang relawan.
Begini kisah mereka.
Artis Malaysia Sempat Disandera Lalu Dibebaskan
Zizi Kirana, artis Malaysia yang ikut misi kemanusiaan disandera tentara Israel gegerkan publik saat sedang dalam misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
Dilansir dari TribunMedan.com, Zizi Kirana disandera pada Kamis (2/10/2025).
Baca juga: Wanda Hamidah Disebut Berangkat ke Gaza Tanpa Bantuan Negara, Zaskia Mecca: Kami Dampingi dari Jauh
Saat itu, tentara Israel melakukan intimidasi terhadap kapal-kapal GSF yang berhasil memasuki zona merah perairan Palestina.
Israel dilaporkan menghentikan paksa 42 armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dalam GSF.

Mereka juga menahan 201 aktivis dari 36 negara di dunia termasuk sejumlah artis dari Malaysia, dan Zizi Kirana di dalamnya.
Melansir dari Ohbulan kapal bernama Huga yang membawa Zizi Kirana dan rombongan diserang tentara Israel ketika melintas sekitar 70 mil laut (sekitar 130 kilometer) dari Pantai Gaza.
Usai kejadian, tentara Israel langsung menangkap dan menahan Zizi dan relawan lainnya. Penyandraan kala itu pun sempat berlangsung beberapa hari.
Beruntung penderitakaan mereka berakhir setelah upaya internasional dari beberapa negara di dunia membuat kesepakatan pembebasan.
Setelahnya, semua sandera dilaporkan selamat termasuk Zizi. Semua tahanan Israel itu dilaporkan kini dalam perjalanan menuju Bandara Ramon, Israel untuk kemudian diterbangkan ke Istanbul, Turki kemudian dipulangkan ke Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim menyebut pembebasan para relawan ini hasil persetujuan bersama antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan pihak Israel.
Pembebasan para relawan ini mencakup kerja sama antar negara termasuk Turki, Indonesia, dan beberapa negara Eropa yang rakyatnya ikut terlibat dalam misi kemanusiaan GSF.
Mereka juga akan mendapat pemulihan dari trauma akibat tekanan yang dialami selama ditahan tentara Israel.
Nasib Wanda Hamidah
Nasib mirip terjadi pada Wanda Hamidah. Meski belum ada laporan dia ditahan, namun jalannya menuju Gaza tidak kesampaian dan penuh liku.
Wanda disebutkan jug menjalankan misi kemanusiaan sebagai bagian dari Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah konvoi kapal internasional yang bertujuan menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina.

Wanda berlayar selama 31 hari, bergabung dengan kapal Keiser bersama aktivis dari berbagai negara.
Misi mereka terhambat oleh blokade Israel di perairan internasional. Kapal mereka bahkan sempat dibajak dan sejumlah aktivis ditahan.
Di tengah perjalanan, kapal mengalami kerusakan dan terdampar di pelabuhan Sisilia, Italia. Wanda dan tim harus menunggu dua pekan untuk melanjutkan misi.
Wanda Hamidah Terusir dari Kapal dan Tidur di Jalanan
Diceritakan Zaskia Mecca, sang sahabt jika Wanda Hamidah mengalami tragedi pengusiran dari kapal yang ditumpanginya.
Karena pengusiran ini, Wanda harus tidur di jalanan.
Baca juga: Trump Klaim Israel Siap Tarik Mundur Pasukan dari Gaza, Ini Isi Kesepakatannya!
"Dia Tidur di kapal, diusir dari kapal, tidur di jalanan, ditinggal kapten, terus tiba-tiba pas ditinggal kaptennya," terang Zaskia lagi.
Mengapa Wanda diusir?
"Kapalnya rusak, iya kaptennya jalan, kaptennya ninggalin karena kaptennya sabotase."
Padahal semua barang, termasuk dokumen penting milik Wanda Hamidah ada di kapal tersebut.
"Semua paspor, handphone, tas, semuanya di kapal," tambahnya.
Setelah semua barangnya dibawa kapal, Zaskia menyebut Wanda hanya bermodalkan tas kecil saja, lokasi terakhir ada di Italia.
"Akhirnya kak Wanda nyari handphone orang lokal, ngehubungin anaknya, anaknya ngehubungin aku, aku ngehubungin KBRI di sana. Jadi bukan hal yang mudah, itu cuman satu hal kecil dari banyak banget rintangan yang dihadapi," terangnya.
Kepulangan ke Tanah Air
Akhirnya Wanda Hamidah pulang ke Tanah Air.
Kepulangan Wanda Hamidah ke Indonesia pada awal Oktober 2025 menjadi momen penuh haru.
Wanda tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 4 Oktober 2025 malam.
Ia mengaku perasaannya campur adu.
Wanda merasakan kesedihan karena misi belum tuntas.
“Mungkin ini adalah akhir dari perjalanan saya berlayar ke Gaza. Saya sangat bersedih hati, karena keinginan ke Gaza ini sudah bulat. Tapi qadarullah mungkin saya harus kembali ke Indonesia,” kata Wanda.
Namun demikian, Wanda mengaku akan tetap bersemangat untuk kembali berjuang.
“Selama Palestina belum merdeka, kami akan terus kembali dengan kapal yang lebih banyak, pejuang yang lebih banyak, dan misi yang lebih besar,” ujarnya.
Wanda menegaskan akan terus mengupayakan bantuan kemanusiaan meski menghadapi intimidasi dan blokade.
Ia mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Israel dan menolak segala bentuk kerja sama.
Ia juga berjanji akan menyiapkan armada kapal Indonesia sendiri agar bisa kembali ke Gaza dengan lebih kuat.
(Tribunnews.com/Wartakota/Tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.