Pemilik Tanah Sengketa Tawarkan Masjid Malikal Mulky Dipertahankan, tapi Taqy Malik Pilih Rumahnya

TRIBUNNEWS.COM - Kasus sengketa tanah yang melibatkan pendakwah Taqy Malik dan pemilik kavling, Sirhan masih bergulir.

Meski sudah diputus inkrah di mana Taqy Malik terbukti melakukan wanprestasi karena gagal bayar, kasus menjadi pelik lantaran Taqy keberatan merobohkan Masjid Malikal Mulky.

Masjid tersebut berdiri di dua dari delapan kavling yang dibeli Taqy Malik 2022, silam.

Sementara di atas sebuah kavling di sisi masjid, berdiri rumah mewah Taqy Malik yang telah dibangun oleh pemilik tanah.

Di awal rencana, rumah itu akan dijadikan rumah contoh lantaran kawasan tersebut hendak dibangun cluster mewah dengan harga Rp2 miliar per unitnya.

Namun, kala itu Taqy memilih membeli seluruh kavling termasuk rumah contoh yang sudah berdiri dengan kesepakatan harga Rp9 miliar.

Dari jumlah tersebut, mantan suami Salmafina Sunan itu baru bisa membayar Rp2,2 miliar saja.

Karena tak kunjung melunasi, pihak pemilik tanah akhirnya menempuh jalur hukum dengan menggugat wanprestasi Taqy Malik.

Pengadilan Negeri Bogor pun telah menyatakan Taqy harus mengembalikan sisa tanah yang belum dibayar kepada pemiliknya, Sirhan pada Mei 2025 lalu.

Namun, alih-alih segera mengembalikan, Taqy justru menggalang dana lagi dengan framing pembebasan lahan Masjid Malikal Mulky pada Juli 2025 setelah Mahkamah Agung memutus inkrah kasusnya.

Diungkapkan oleh kuasa hukum pemilik tanah, Novel, pihaknya telah meminta Taqy mempertahankan masjid tersebut lantaran dibangun dengan donasi dari umat.

Baca juga: Taqy Malik Didesak Jual Moge Rp1,5 M untuk Bayar Sengketa Masjid, Istri Bocorkan: Itu Dipinjemin

Tetapi, suami Sherel Thalib itu lebih memilih rumah mewahnya yang dipertahankan.

"Ambil (masjidnya) agar uang umat amanlah, kasihan kan yang sudah sumbang kan nyari pahala. Kasian dong kalau hilang amal mereka kan kasihan," terang Novel, dikutip dari YouTube Richard Lee, Rabu (8/10/2025).

Perwakilan keluarga pemilik tanah, Nusantara juga menyayangkan keputusan Taqy mengorbankan masjid yang selalu dielu-elukannya.

"Kita tuh sayang sama dia Pak, kita tuh cinta ama dia. Makanya kita kasih, ambil (masjidnya). Bang Taqy nggak mau, maunya sesuai PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli)," imbuh Nusantara.