Calvin Jeremy Syuting di Tengah Hutan Dikelilingi Macan Tutul, Terpikir Keluarga di Rumah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi sekaligus aktor Calvin Jeremy membagikan pengalaman tak terlupakan saat menjalani syuting serial '2125: Pesan dari Bumi'.

Syuting yang berlangsung hanya empat hari itu diakui Calvin penuh tantangan, termasuk saat ia harus melewati jalur hutan yang ternyata menjadi habitat macan tutul.

Calvin menceritakan, proses syuting dilakukan di area pegunungan dan sebagian besar di malam hari. 

Baca juga: Calvin Jeremy Harus Terima Kehilangan Nadya Arina, Kekasihnya Dijodohkan dengan Pria Lain

Ia mengingat momen ketika tim harus turun gunung dalam kondisi gelap tanpa tahu bahaya yang mengintai.

“Jadi ada momen di mana kita harus turun gunung. Dan ada guide-nya kan, di tengah-tengah tuh udah gelap, pokoknya kiri kanan gelap,” ujar Calvin saat ditemui di Flix Cinema, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

Namun, saat perjalanan turun, pemandu yang menemani mereka sempat mengatakan hal yang membuat Calvin penasaran.

“Si guide-nya bilang gini, ‘Sebenernya enggak boleh mas lewat sini' gitu," beber Calvin.

"Saya tanya kenapa, tapi dia cuma bilang ‘enggak papa’ sampai kita turun,” kenangnya.

Barulah setelah beberapa hari syuting ia baru tahu rupanya jalur yang mereka lewati adalah kawasan yang dihuni 24 ekor macan tutul.

“Kalau misalnya saya tahu tuh, udah tahu ada macan, saya bilang aja, Pak udah, saya tunggu di sini aja pak,” ucapnya sambil tertawa.

Selain kejadian itu, Calvin juga mengalami insiden kecil saat syuting. Pemeran karakter Bumi tersebut mengaku sempat terjatuh di hari pertama pengambilan gambar.

“Mana hari pertama saya jatuh, kena tulang ekor lagi kan, (langsung) mikirin keluarga,” ujarnya sambil bercanda.

Meski syuting berlangsung singkat dan padat, Calvin mengaku bangga bisa terlibat dalam proyek ini. 

Baginya, 2125: Pesan dari Bumi bukan sekadar hiburan, tetapi juga memiliki pesan penting tentang kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Program Officer Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Dandy Mahendra, menjelaskan bahwa ide pembuatan serial ini muncul dari masukan generasi muda yang ingin mengangkat isu kerusakan lingkungan dengan cara yang menarik.