Buah Manis Viralnya Lagu Terbuang Dalam Waktu di Film SORE, Barasuara Terima Banyak Tawaran
Viralnya lagu Terbuang dalam Waktu yang diputar di film SORE: Istri dari Masa, berbuah manis bagi Barasuara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
Ringkasan Berita:
- Lagu Terbuang dalam Waktu yang diputar di film SORE: Istri dari Masa viral.
- Pembawa lagunya, grup musik Barasuara mendapatkan buah manisnya.
- Grup musik ini lebih dikenal dan banyak menerima tawaran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viralnya lagu Terbuang dalam Waktu yang diputar di film SORE: Istri dari Masa, berbuah manis bagi Barasuara.
Grup musik asal Jakarta terbentuk pada tahun 2012 ini lebih dikenal banyak orang.
Baca juga: Efek Lagu Terbuang dalam Waktu Viral, Barasuara Jangkau Pendengar Baru dan Lebih Luas
Barasuara yang dikenal dengan gaya musik yang memadukan indie rock, folk rock, pop, dan blues, serta lirik yang kuat dan penuh makna ini berhasil memikat pecinta musik Indonesia dengan lagu Terbuang dalam Waktu.
Iga Massardi, vokalis sekaligus gitaris Barasuara, mengungkapkan bahwa sejak viralnya lagu tersebut, tawaran kerja sama untuk proyek film langsung berdatangan.
“Sebenarnya langsung ada tawaran sih. Cuma kita juga belum, ya belum ada yang cocok aja. Tapi kalau tiba-tiba banyak tawaran datang ya kita juga enggak menutup diri,” ujar Iga Massardi saat ditemui awak media di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: Sedang Trending di Medsos: dari Film Sore sampai Vonis Tom Lembong
Meski begitu, Iga menegaskan bahwa Barasuara cukup selektif dalam menerima tawaran tersebut.
Sebab mereka memilih untuk menyesuaikan antara lagu dan cerita film. Poin itu kemudian menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan.
“Kita tuh cukup picky sih kerja sama. Picky banget malah. Kita lihat dulu filmnya nyambung enggak, ngobrol sama directornya nyambung apa enggak,” lanjutnya.
Menurut Iga, ada dua jenis tawaran yang datang mulai dari permintaan lagu baru hingga penggunaan lagu lama Barasuara untuk film.
Namun, ia menekankan bahwa kolaborasi hanya akan dilakukan jika visi dan konsep filmnya sejalan dengan musik mereka.

“Kalau emang ngelihat script-nya menarik, ide dari directornya menarik, kenapa enggak? Mau director baru, mau lama, kalau cocok ya sikat,” tambah Iga.
Gerald Situmorang, bassist Barasuara, menambahkan hika pihaknya juga ingin menjaga konteks agar kolaborasi dengan film tidak terkesan dipaksakan.
“Masih cari konteks yang pas juga. Jangan sampai malah kesannya kayak tempelan doang,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.