Sabtu, 15 November 2025

Kisah Chairil Anwar Diangkat ke Layar Lebar, Siapa Layak Memerankan 'Si Binatang Jalang'?

Chairil Anwar membawa revolusi estetika dan semangat pemberontakan dalam puisi Indonesia. Hari kematiannya diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.

Editor: Willem Jonata
Falcon Pictures
BIOPIK - Chairil Anwar merupakan tokoh sastra paling populer di Indonesia. Kisahnya diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi Falcon Pictures. 

Ia lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 26 Juli 1922. Umurnya tak panjang, ia meninggal dunia di Jakarta, pada usia 27 tahun, tepatnya 28 April 1949.

Hari kematiannya kemudian diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.

Meskipun hidupnya singkat, Chairil telah menulis sekitar 96 karya, termasuk 70 puisi.

Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh kritikus sastra H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Chairil Anwar menjadi sosok yang fenomenal dan memiliki peran sentral dalam sejarah sastra Indonesia. Pertama karena ia sebagai salah satu pelopor angkatan '45.

Secara radikal memutuskan hubungan dengan gaya puitis Angkatan Pujangga Baru yang cenderung romantis, indah, dan terikat.

Puisi Chairil membawa gaya modern yang lugas, individualistis, dan penuh semangat hidup yang memberontak.

Ia membebaskan puisi dari batasan struktur lama, memberikan ekspresi yang lebih bebas, jujur, dan emosional yang belum pernah ada sebelumnya.

Sebut saja puisinya berjudul "Aku," "Karawang-Bekasi," "Doa," dan "Diponegoro" yang mengangkat tema mendalam seperti eksistensialisme, kematian, individualitas, dan perjuangan hidup dengan intensitas tinggi.

Puisi-puisinya merefleksikan semangat zaman revolusi, menyuarakan kritik sosial dan semangat perjuangan, tetapi dengan perspektif personal yang kuat.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved