Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Mantan Perenang Olimpiade Lukman Niode Meninggal, Sempat Rapid Test 2 Kali Hasilnya Negatif

Lukman sempat mendatangi tiga rumah sakit, yakni RS Setia Mitra, RSPI Pondok Indah, dan RS Pelni. Di tempat pertama ia hanya didiagnosa lambung.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
dok pribadi
Lukman Niode 

Selain berkecimpung di KONI Pusat, Lukman juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal II Bidang Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi).

Sebelumnya, Lukman juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang kini telah dibubarkan pemerintah.

Tak hanya di dunia olahraga, Lukman juga aktif menjadi relawan untuk membantu petugas medis melawan virus corona atau Covid-19.

Hal itu juga dibenarkan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Herlin Rahardjo.

Baca: 20 Juta Orang Berencana Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Corona, 31 Persen di Antaranya Warga Jakarta

"Ya saya dapat kabar juga beliau aktif membantu penanggulangan Covid-19. Beberapa kali beliau ikut kegiatan sebagai relawan," kata Herlin.

Di mata Herlin, Lukman adalah salah satu atlet renang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Ia menjadi atlet yang pertama kali menyumbangkan medali Asian Games di cabang renang untuk Merah Putih pada tahun 1982 sekaligus pemegang rekor medali Indonesia terbanyak di cabang renang Asian Games.

"Beliau terkenal sebagai seorang atlet sekaligus pelatih yang pintar memotivasi atlet dan teman setimnya. Beliau sangat passionate, Indonesia beruntung punya orang seperti Lukman Niode," ungkap Herlin.

Sementara mantan atlet renang nasional, Richard Sam Bera, menyebut Lukman sebagai mentor yang banyak membimbingnya.

Saat Anggota Tim Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Gegana Brimob Polda Jatim melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sebuah warung kopi (warkop) berlokasi di Jalan Raya Gunungsari I, Wonokromo, Surabaya.
Saat Anggota Tim Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Gegana Brimob Polda Jatim melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sebuah warung kopi (warkop) berlokasi di Jalan Raya Gunungsari I, Wonokromo, Surabaya. (TRIBUN JATIM / Luhur Pambudi)

Richard mengaku sangat kehilangan seniornya di dunia renang itu.

"Bang Lucky (Lukman, red) itu mentor sekaligus inspirasi saya di nomor sprint," kata Richard.

Richard menyebut banyak kenangan yang pernah dilalui bersama peraih emas di SEA Games 1983 itu.

Meski usianya lebih muda 10 tahun, ia pernah bahu membahu bersama Lukman membela kontingen Indonesia di berbagai ajang kejuaraan internasional.

"Emas terakhir saya di SEA Games 2005, pelatihnya Lucky," kata pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) itu.

Selamat jalan, Lukman. Prestasi mu mengharumkan nama bangsa akan selalu dikenang.(tribun network/jid/dod)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan