Kamis, 21 Agustus 2025

MotoGP

MotoGP 2020 Ketat Bukan Lantaran Tak Ada Marc Marquez Tapi Soal Ban

ketatnya kompetisi MotoGP 2020 bukan karena Marc Marquez absen, melainkan ban yang bikin pebalap lain ngacir

Twitter MotoGP Official
Tubuh Marc Marquez terpelanting ke udara saat motornya mengalami kecelakaan high side di tikungan ke-4 Sirkuit Jerez, Spanyol pada lap ke-22, Minggu (19/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak absennya Marc Marquez dari seri pertama, MotoGP 2020 selalu memiliki pemenang baru di tiap serinya.

Tak ada pebalap yang dominan. Persaingan pun makin seru.

Namuan, persaingan ketat yang terjadi pada kejuaraan dunia MotoGP 2020 disebut bukan karena absennya pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, melainkan ban Michelin.

Baca: MotoGP Tanpa Marc Marquez, Pengamat: Para Tikus Berdansa Saat Si Kucing Tak Ada

Dominasi Marc Marquez dalam tiga musim terakhir terancam runtuh pada MotoGP 2020 setelah mengalami nasib kurang mujur pada seri balap pertama musim ini.

Membalap di hadapan publiknya sendiri, Marquez mengalami kecelakaan hebat saat menjalani balapan MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez.

Baca: Kata Marc Marquez Lihat MotoGP Tanpa Dirinya: Kayak Tak Ada yang Mau Menang, Semua Bikin Kesalahan

Akibat insiden tersebut, Marquez pun mendapat cedera retak lengan kanan dan terpaksa menepi sekitar 2-3 bulan ke depan.

Fakta inilah yang membuat peluang Marquez untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP-nya mengecil.

Baca: Tanpa Marc Marquez, Honda Jadi Gampang Diasapi dan Susah Menyalip Lawan

Marc Marquez seusai mengalami crash highside di tikungan 4 lap ke-22 Sirkuit Jerez, Spanyol, pada seri pembuka MotoGP 2020. Marc Marquez dilaporkan mengalami patah tulang lengan kanan karena insiden itu.
Marc Marquez seusai mengalami crash highside di tikungan 4 lap ke-22 Sirkuit Jerez, Spanyol, pada seri pembuka MotoGP 2020. Marc Marquez dilaporkan mengalami patah tulang lengan kanan karena insiden itu. (Tangkap Layar/Twitter @MotoGP Official)

Apalagi, pasca-Marquez cedera, persaingan di antara para pembalap MotoGP jadi sengit.

Dalam lima balapan MotoGP 2020 yang telah tuntas digelar, ada empat pembalap berbeda yang sukses menjadi pemenang.

Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, tercatat mengoleksi dua kemenangan, sementara Brad Binder (Red Bull KTM), Andrea Dovizioso (Ducati), dan Miguel Oliveira (KTM Tech 3) masing-masing menang sekali.

Persaingan ketat inilah yang kemudian membuat bos Michelin, Piero Taramasso, angkat bicara.

Dalam sebuah kesempatan, Taramasso menilai ketatnya kompetisi MotoGP 2020 bukan karena Marc Marquez absen, melainkan ban Michelin yang mampu mendongkrak performa para rider lain.

Baca: Heboh, Juara MotoGP Styria 2020 Bakal Nikahi Adik Sendiri: Bagaimana Reaksi Sang Ayah?

Kinerja baik ban Michelin itulah yang membuat para pembalap kini harus jeli dalam menentukan setelan mesin, selain pemilihan pemakaian ban.

"Anda harus bekerja di setiap lintasan yang ada, Anda tak dapat menemukan setelan ajaib yang dapat bekeja dengan baik di setiap sirkuit," kata Taramasso, dilansir BolaSport.com dari Paddock GP.

"Setiap lintasan mempunyai karakteristik yang berbeda, seperti konfigurasi dan tingkatan dari grip atau daya cengkeram, hal itu adalah hal yang normal," ujar dia menambahkan.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan