Rabu, 24 September 2025

All England 2021

Profil Poul-Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF yang Diuji Kisruh Covid-19 di All England 2021

Profil Poul-Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF asal Denmark yang tengah diuji lantaran kisruh Covid-19 yang menyeret Indonesia.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
english.astroawani.com
Profil Poul-Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF asal Denmark yang tengah diuji lantaran kisruh Covid-19 yang menyeret Indonesia - Poul-Erik Hoyer Larsen 

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pimpinan Poul-Erik Hoyer Larsen tengah dilanda situasi pelik yang menyeret wakil Indonesia di All England 2021.

BWF dianggap lepas tangan terkait kisruh penanganan Covid-19 di turnamen All England 2021, dimana Indonesia menjadi korban.

Poul-Erik Hoyer Larsen yang notabene sebagai Presiden BWF tak luput dari sasaran tembak.

Baca juga: Setelah Dipaksa Mundur dari All England 2021, Tim Indonesia Susah Payah Balik ke Hotel

Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, mengatakan bakal melayangkan surat protes kekecewaan kepada Poul-Erik Hoyer Larsen langsung.

Surat tersebut juga akan menyeret petinggi dari Federasi Bulu Tangkis Inggris, Adrian Christy.

"Saya segera melayangkan surat yang cukup keras kepada Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen dan Chief Executive of Badminton England," ungkap Dubes Desra Percaya.

Dalam surat tersebut juga akan disampaikan fakta terkait PCR test dan sejumlah protokol kesehatan yang telah dilakukan atlet Indonesia, termasuk pemberian vaksin yang sudah dilakukan.

Indonesia juga menyampaikan ketidakadilan atas indikasi pemain lain yang dinyatakan positif Covid-19, namun diberikan akses untuk dilakukan test ulang.

Baca juga: Upaya Intervensi KBRI London demi Perjuangkan Nasib Tim Indonesia di All England 2021

"Kenapa Indonesia yang tidak positif, kenapa tidak diberikan test?," ujar Desra Percaya.

"Ini yang harus dikejar agar test juga diberikan kepada atlet Indonesia dan tim pendukungnya," lanjutnya.

Indonesia juga meminta klarifikasi terkait status pemain lain yang masih diperbolehkan bertanding.

Seperti tidak ada upaya yang dilakukan pihak penyelenggara, BWF langsung mempercayai pesan yang disampaikan otoritas kesehatan Inggris (NHS).

Baca juga: PROFIL Martin Odegaard - Suksesor Mesut Ozil di Arsenal, Talenta Berbakat yang Diacuhkan Real Madrid

"Mereka tidak berupaya untuk mencari solusi, agar tidak timbul dugaan diskriminasi dan perlakuan yang tidak fair," ucap Desra Percaya.

Tantangan tersendiri tentunya bagi Poul-Erik Hoyer Larsen untuk ikut terlibat menyelesaikan kisruh yang menyeret organisasi yang ia pimpin dan pebulu tangkis Indonesia.

Lantas, siapa sebenarnya Poul-Erik Hoyer Larsen?

Berikut profil Poul-Erik Hoyer Larsen

Poul-Erik Hoyer Larsen rupanya bukan nama baru di dunia bulu tangkis.

Pria kelahiran 20 September 1965 ini juga berkecimpung di dunia adu raket sebagai atlet profesional.

Bahkan bisa dikatakan ia merupakan satu di antara atlet yang benar-benar menjadi andalan Denmark pada masanya.

Baca juga: PROFIL Herry IP, Pelatih Spesialis Ganda Putra yang Bikin Indonesia Disegani di Dunia Bulu Tangkis

Dikutip dari laman resmi BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen memiliki catatan pertandingan yang cukup mentereng.

Ia tampil dalam 491 pertandigan badminton di sepanjang kariernya.

Pria kelahiran Gribskov, Denmark ini sukses mencatat 398 kemenangan dan hanya merasakan 93 kekalahan.

Dikutip dari Olympic.org, hal itu menuntunnya dalam meraih beberapa gelar bergengsi di pentas bulu tangkis dunia.

Ia pernah menjadi Juara Badminton Eropa di tiga edisi berbeda, yakni tahun 1992, 1994, dan 1996.

Baca juga: Profil Shesar Hiren Rhustavito, Satu-satunya Asa Tunggal Putra Indonesia di Swiss Open 2021

Selain itu, pria berpostur 188 sentimeter ini juga berhak menyandang gelar sebagai jawara All England dua kali.

Ia berhasil menjadi yang terbaik di All England pada tahun 1995 dan 1996.

Tahun 1996 mungkin menjadi tahun keemasan seorang Poul-Erik Hoyer Larsen.

Pasalnya, di tahun tersebut ia juga sukses menjadi tunggal putra terbaik dunia yang ditandai dengan keberhasilan menjadi juara Olimpiade Atalanta 1996 di nomor tunggal putra.

Dikutip dari Global Sports Archieve, Poul-Erik Hoyer Larsen mengalahkan nama-nama tangguh tunggal putra dunia untuk menggondol medali emas Olimpiade 1996.

Tercatat ia mengalahkan Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, dan Dong Jiong untuk jadi yang terbaik.

Poul-Erik Hoyer Larsen sendiri ikut ambil bagian dalam 3 gelaran Olimpiade.

Olimpiade 1992, 1996 dan 2000 menjadi saksi pendahulu Viktor Axelsen ini.

Kariernya di belakang meja pun tak kalah mentereng.

Jabatan pertama Poul-Erik Hoyer Larsen adalah Anggota Dewan Organisasi Pemain Denmark pada tahun 1989-1996.

Setalah itu, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Organisasi Pemain Internasional di tahun 1991-1997.

Capaian tertingginya tentu saja saat berhasil menduduki kursi Presiden BWF pada 2013 lalu.

Kini, ia barangkali menghadapi ujian terberat dalam kariernya sebagai pemangku kebijakan.

Adanya pandemi Covid-19 membuat BWF kelimpungan mengakomodasi kepentingan dari berbagai pihak.

Di satu sisi, mereka tak boleh abai tentang regulasi Corona yang ada di negara tuan rumah gelaran badminton.

Di sisi lain, BWF tentu tak boleh mengabaikan kepentingan dan keselamatan para pebulu tangkis dari seluruh dunia.

Para pecinta bulu tangkis di Indonesia hanya bisa menunggu keputusan seperti apa yang akan diambil BWF menyikapi kisruh di All England 2021 ini.

Berita terkait All England 2021

(Tribunnews.com/Guruh, Larasati Dyah Utami)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan