Pebulutangkis Ganda Putra Fajar Alfian Minta Penggunaan Skor 5x11 Harus Ada Uji Coba
Sebenarnya, wacana perubahan sistem skor ini sudah terlebih dahulu digulirkan BWF saat Rapat Umum Tahunan tahun 2018.
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian turut mendukung adanya rencana perubahan skor dari format 3x21 menjadi 5x11.
Apalagi dirinya juga pernah menyabet gelar juara dengan format poin 5x11 bersama Muhammad Rian Ardianto pada 2016 silam.
“Saya dan Rian pernah juara di Taipei Masters 2016. Saat itu menggunakan skor 5X11 juga. Jadi sebenarnya kami sudah pernah mencobanya,” kata Fajar kepada Tribunnews, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: PBSI Ajukan Perubahan Sistem Skor ke BWF, Apa Untungnya Bagi Indonesia?
Fajar berharap apabila nantinya 5x11 benar diterapkan di seluruh kejuaraan.
Ia meminta harus ada laga uji coba lebih dulu agar para pemain terbiasa.
Setelah itu, para pemain dimintai kembali tanggapannya.
“Kami berharap semua yang terbaik saja untuk hal ini. Yang penting nanti kalau diterapkan harus ada uji coba dan adaptasi dulu lalu kami dimintai pendapat kembali untuk menilai,” kata Fajar.
Baca juga: Greysia Polii Ungkap Jawaban Mengagetkan BWF Saat Tim Indonesia Lapor dapat Email dari NHS
Sebelumnya, PP PBSI bersama Federasi Bulutangkis Maladewa, resmi mengajukan usulan perubahan sistem skor pertandingan bulutangkis kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Dari format 3X21 menjadi 5X11.
Sebenarnya, wacana perubahan sistem skor ini sudah terlebih dahulu digulirkan BWF saat Rapat Umum Tahunan tahun 2018.
Tetapi saat itu mayoritas peserta rapat menolak perubahan tersebut, termasuk Indonesia.
“Saat voting tahun 2018, kami memang menolak wacana perubahan sistem skor tersebut,” kata Bambang Roedyanto, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI.
“Itu karena saat itu BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan. Padahal saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai. Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Selain itu, saat itu BWF juga mengajukan usulan tidak boleh ada pelatih yang mendampingi saat pertandingan. Tentu kita tolak,” jelasnya.
Bambang Roedyanto yang akrab dipanggil Rudy ini mengungkapkan bahwa perubahan sistem skor akan membawa dampak positif bagi kemajuan olahraga tepok bulu.