Minggu, 31 Agustus 2025

Olimpiade 2021

Kisah Apriyani Rahayu Anak Petani dari Desa: Mengaku Kuat Karena Banyak Makan Songgi, Kini Raih Emas

Euforia keberhasilan Apriyani Rahayu dan Greysia Polii meraih medali emas bulutangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 masih terasa.

Editor: Muhammad Barir
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV / AFP) 

Amiruddin mengatakan, hinaan demi hinaan tersebut justru menjadi cambuk bagi dirinya utamanya Apriyani Rahayu.

Dia bersama almarhum ibu Apriyani pun terus memberi dukungan kepada sang buah hati.

“Tapi satu dorongan bagi saya untuk membina dia bagaimana bisa bagus prestasinya,” jelas Amiruddin.

Apalagi, kata Amiruddin, dia yakin putrinya tersebut memiliki potensi besar di cabang olahraga bulutangkis sejak dini.

Alhasil, kini sang putri berhasil membuktikan diri dengan menuai prestasi.

“Saya lihat dia punya gerakan itu calon-calon pemain dunia, dan Alhamdulillah kini terbukti dia menjadi juara dunia,” ujarnya.

Suasana nonton bareng di kediaman Apriyani Rahayu menyaksikan final Olimpiade Tokyo 2021 tepatnya sektor ganda putri di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (2/8/2021).
Suasana nonton bareng di kediaman Apriyani Rahayu menyaksikan final Olimpiade Tokyo 2021 tepatnya sektor ganda putri di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (2/8/2021). (Tangkapan Layar Tribunnews Sultra)

Pegang Raket Sejak Usia 3 Tahun

Pebulutangkis Apriyani Rahayu disebutkan sudah memperlihatkan minat bulutangkis sejak kanak-kanak.

Dia mulai memegang raket sejak usia 3 tahun.

Minat dan bakat Apriyani tersebut diturunkan dari sang ibu yang dulunya atlet bulutangkis.

Sang ibu, Sitti Djauhar, semasa hidup kerap mewakili dinas untuk bertanding.

“Dia pegang raket itu sejak masih kecil, baru usia 3 tahun. Kebetulan mamanya, almarhumah pemain bulu tangkis dan dulu biasa mewakili dinas bertanding,” kata ayah Apriyani Rahayu, Amiruddin P.

Namun, kala itu, sang ibu memberikan Apriyani raket bekas.

“Makanya ada raket tapi mamanya tidak mau kasih raket yang bagus tapi raket bekas. Disambung-sambung itu raketnya,” jelas Amiruddin.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (depan) melakukan pukulan di sebelah Greysia Polii Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Sayaka Hirota dari Jepang dan Yuki Fukushima dari Jepang selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (depan) melakukan pukulan di sebelah Greysia Polii Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Sayaka Hirota dari Jepang dan Yuki Fukushima dari Jepang selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Menurut Amiruddin, sang putri memang sudah memperlihatkan talenta sejak kecil, sebelum masuk sekolah dasar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sultra
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan