PON Papua 2021
Seluruh Kompetitor Cabor Gulat Diharapkan Sudah Berada di Merauke Pada 5 Oktober 2021
Yahya Madjid mengatakan seluruh kompetitor cabor gulat diharapkan sudah berada di Merauke pada 5 Oktober 2021.
Penulis:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Technical Delegate (TD) Gulat PON XX Papua, Yahya Madjid mengatakan seluruh kompetitor Cabor Gulat diharapkan sudah berada di Merauke pada 5 Oktober 2021.
Pada 6 dan 7 Oktober diadakan refreshing wasit dan perangkat pertandingan. Tempat pertandingan, di GOR Futsal Dispora Merauke, sementara tempat latihan di GOR Hiad Sai, Merauke.
Seperti diketahui, 106 pegulat dari 15 provinsi menyemarakkan perhelatan Cabor Gulat PON XX, 2 hingga 15 Oktober mendatang di Papua.
Jadwal pertandingan Gulat digelar 8 hingga 14 Oktober, memperebutkan 18 set medali.
“Kita on the track, sejauh ini tidak ada masalah,” ungkap Yahya Madjid, Selasa (7/9/2021).
Yahya Madjid menyebutkan, pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan jajaran panitia pelaksana (panpel) lokal di Merauke, termasuk masalah pengamanan dalam venue (gedung) pertandingan, mengingat cabor ini termasuk yang rawan protes.
“Kita berharap semua tim atau kontingen mematuhi apa yang sudah ditentukan dalam Technical Hand Book (THB). Semua diatur di situ,” tutur Yahya Madjid.
THB sudah dibagikan ke seluruh pengprov dan KONI terkait jauh-jauh hari. Oleh karena itu, dalam susunan pengurus inti PP PGSI pada posisi sekjen masih dicantumkan nama Muhammad Amir, bukan Steven Setiabudi Musa. Muhammad Amir meninggal dunia 3 Juli 2021 di Kendari, Sultra. Ketua Umum PP PGSI Trimedya Panjaitan kemudian menetapkan Steven Setiabudi Musa, Kabid Umum, Sarana dan Prasarana, sebagai penggantinya.
Ada 18 kelas yang dipertandingkan, terdiri atas enam kelas di kategori gaya bebas dan gaya grego putra, serta enam kelas di gaya bebas putri.
Enam kelas di gaya bebas putra, kelas hingga 57 kg, 65 kg, 74 kg, 86 kg, 97 kg dan 125 kg. Enam kelas di gaya grego, kelas 60 kg, 67 kg, 67 kg, 87 kg, 97 kg, dan 130 kg.
Sedangkan enam kelas di gaya bebas putri, kelas hingga 50 kg, 53 kg, 57 kg, 63 kg, 68 kg dan 76 kg.
Kompetisi gulat PON XX Papua ini seluruhnya memanfaatkan perangkat pertandingan dalam negeri, termasuk dua dari Papua.
“Dewan hakim, serta wasit dan juri, seluruhnya dari dalam negeri,” jelas Yahya Madjid.
Dewan hakim terdiri dari tiga wasit senior, yakni Ali Asmi (Sumbar), Munir ((Jabar), dan Andi Lala (Sumut).
Sementara itu, menghadapi kompetisi gulat PON Papua ini tim DKI Jakarta bersikap realistis. Berkaca dari raihan Pra PON 2019 lalu, tim gulat DKI Jakarta mencoba rasional dalam memasang target medali emas.