AVC Challenge Cup 2023: Misi Timnas Voli Putri Indonesia & Vietnam Senada tapi Tak Serupa

TRIBUNNEWS.COM - Timnas voli putri Indonesia dan Vietnam memiliki misi yang sama pada pagelaran AVC Challenge Cup, namun dengan tujuan yang berbeda.

Yap, Timnas voli putri Indonesia dan Vietnam masuk dalam bursa juara AVC Challenge Cup 2023 yang dimulai pada 18 Juni di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur.

Timnas voli putra Indonesia bertindak sebagai tuan rumah jelas diunggulkan. Namun untuk menyukseskan misi menjadi juara AVC Challenge Cup 2023 bukan perkara yang mudah.

Sebagaimana yang diketahui, AVC Challenge Cup 2023 yang berlangsung di Gresik terbagi dalam empat Pool atau Grup, yakni A, B,C, dan D.

Baca juga: Pilihan Juru Gebuk Timnas Voli Indonesia, Saingan Hitter Doni Haryono Selain Farhan dan Fahry

Masing-masing grup diisi oleh tiga tim, kecuali Pool C yang hanya dihuni oleh Australia dan India setelah Kazakhstan memutuskan untuk undur diri.

Nantinya, dua teratas masing-masing grup akan melanjutkan kiprahnya ke babak 8 besar. Pembagiannya ialah 2 tim Grup A dan Grup C akan menempati Grup E.

Sedangkan dua tim Grup B dan D akan tergabung di Grup F. Nantinya, akan ada empat tim terbaik yang melaju ke babak semifinal.

Runner-up Grup E akan menghadapi juara Grup F dan sebaliknya.

Timnas voli putri Indonesia dan Vietnam disebut-sebut berada dalam kandidat untuk menjadi juara dan mengamankan satu tiket FIVB Challenger 2023.

Meski demikian, gelar juara AVC Challenge Cup 2023 menjadi target yang sama namun tak serupa bagi kedua tim.

Misi yang Sama

Timnas voli putri Indonesia dan Vietnam, maupun tim lain yang ambil bagian di AVC Challenge Cup 2023 jelas membidik target yang sama, yakni gelar juara.

Siapapun yang meraih kemenangan di AVC Challenge Cup 2023, otomatis lolos ke pagelaran FIVB Challenger Cup 2023. Ajang ini menjadi pintu terakhir bagi tim yang ingin tampil di kejuaraan dunia voli Volleyball Nations League (VNL) musim depan.

Tim yang meraih gelar juara FIVB Challenger Cup akan langsung promosi ke VNL, menggantikan tim yang terdegradasi. Sebagai informasi saja, ada 12 core team VNL yang tak mungkin terdegradasi.

Sedangkan empat tim lain sebagai tim promosi, jika berada di posisi paling buruk, maka harus degradasi ke FIVB Challenger Cup.