Senin, 11 Agustus 2025

Bulu Tangkis

PBSI Ungkap Penyebab Zhang Zhi Jie Meninggal, Singgung Aturan BWF soal Penanganan Medis di Lapangan

PBSI mengungkapkan kronologi hingga penyebab meninggalnya atlet asal China, Zhang Zhi Jie saat bertanding di Yogyakarta, Minggu (30/6/2024).

Instagram @badminton.ina
PBSI mengungkapkan kronologi hingga penyebab meninggalnya atlet asal China, Zhang Zhi Jie saat bertanding di Yogyakarta, Minggu (30/6/2024). 

"Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di rumah sakit RSPAU Dr. S. Hardjolukito maupun di RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama," jelas Broto Happy.

Kini jenazah masih berada di RSUP Dr Sardjito dan akan dipulangkan setelah keluarga tiba di Indonesia.

"Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito menunggu orang tua datang dari China. Tetapi tentunya proses pengembalian jenazah ke negara asal akan kami tanggung penuh dan kawal hingga selesai."

Terakhir, pihak PBSI meminta kepada seluruh pihak masyarakat tidak menyebarluaskan foto dan video Zhang Zhi Jie untuk menghormati keluarga korban.

Terkait tim medis dan pelatih yang tak segera masuk ke lapangan karena menunggu call dari wasit akan dikaji ulang oleh PBSI.

"Terkait pelatih dan medis yang tak masuk ke lapangan sebelum ada call dari Reference harus kita kaji ulang. PBSI akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan kesemalatan di masa mendatang," pungkas Broto Happy.

Fakta ini senada dengan spekulasi dokter asal China yang memprediksi Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung.

Dokter tersebut bernama Lu Xiao. Ia menduga Zhang Zhi Jie mengalami Aritmia, atau henti jantung. 

"Atlet muda seperti itu meninggal mendadak, dan di sana jelas kejang-kejang sebelum kematian mendadak," terang Lu Xiao, dikutip dari media asal China, Singtao.

"Itu mungkin Aritmia (henti jantung)," terangnya menambahkan.

Tak jarang, kita mendengar berita seorang atlet mengalami henti jantung saat tengah bertanding.

Faktanya, aritmia atau gangguan irama jantung adalah gangguan pada sistem kelistrikan jantung yang menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat (bradikardi), lebih cepat (takikardi), atau tidak beraturan.

Denyut jantung sendiri dikendalikan oleh sistem kelistrikan sehingga dapat berdenyut dengan irama yang teratur. Normalnya, jantung akan berdenyut 60-100 kali/menit.

Saat tidak berdenyut dengan normal, jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya dan mengakibatkan gangguan asupan darah ke organ tubuh lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ penting lainnya.

Dalam hal ini Lu Xiao kemudian menyoroti kerja tim media di AJC 2024, yang dinilia tidak sigap dalam memberikan pertolongan pertama kepada Zhang Zhie Jie.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan