Piala Sudirman 2025
Kisah Alwi Farhan: Tumbangkan Wakil Denmark dan Korea di Piala Sudirman 2025, Bukti Regenerasi PBSI
Alwi Farhan, 19 tahun, menumbangkan Anders Antonsen & Cho Geon-yeop di Piala Sudirman 2025, buktikan regenerasi PBSI berjalan sukses.
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bayangkan seorang pemuda 19 tahun, masih baru di kancah internasional, tiba-tiba berhasil menumbangkan dua pemain top dunia!
Itulah yang dilakukan Alwi Farhan di Piala Sudirman 2025, ketika ia mengalahkan Anders Antonsen dari Denmark dan Cho Geon-yeop dari Korea Selatan.
Pencapaian ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga memberikan harapan besar bagi sektor tunggal putra Indonesia.
Regenerasi pemain bulu tangkis di Indonesia tampaknya berjalan di jalur yang benar, dan Alwi adalah buktinya.
Baca juga: Ranking BWF setelah Sudirman Cup 2025: Fajar/Rian & Jojo Naik 1 Tingkat, Alwi Farhan Masuk 30 Besar
Tumbangkan Peringkat 3 Dunia, Alwi Jadi Sorotan Dunia
Alwi Farhan berhasil menarik perhatian banyak orang di Piala Sudirman 2025, setelah mengalahkan Anders Antonsen, yang saat itu menempati peringkat ketiga dunia.
Kemenangan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga soal semangat dan kerja keras yang ditunjukkan oleh pemain muda Indonesia ini.
Ketua Umum PP PBSI, Fadil Imran, mengungkapkan bahwa kemenangan Alwi adalah simbol bahwa regenerasi bulu tangkis Indonesia sedang berjalan dengan baik.
"Ini bukan hanya kemenangan individu, tapi juga sinyal bahwa pembinaan kita berfungsi dengan efektif," ungkap Fadil di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (5/5/2025).
Keberhasilan Alwi semakin membuktikan bahwa PBSI tidak hanya mengandalkan pemain senior, tetapi juga memberi kesempatan pada pemain muda untuk menunjukkan kemampuannya.

Keterampilan, Kerja Keras, dan Mental Juara
Meski baru 19 tahun, Alwi tak merasa puas dengan pencapaiannya.
Dalam wawancara di Bandara Soekarno-Hatta, ia menyatakan bahwa ia akan terus fokus untuk memperbaiki diri.
"Saya akan fokus untuk terus mengasah kemampuan dan tidak terlalu memikirkan omongan orang. Saya hanya mendengarkan pelatih dan orang-orang yang ingin membantu saya," kata Alwi dengan penuh semangat.
Alwi juga merasa nyaman dengan format beregu yang digunakan di Piala Sudirman, karena memberikan kesempatan bagi pemain untuk lebih bebas menunjukkan kemampuan mereka. Ia berharap, di turnamen perorangan mendatang, ia bisa tampil lebih baik lagi.
Baca juga: Jadwal Badminton seusai Sudirman Cup: Taipei Open 2025 Digelar 6-11 Mei, Alwi Farhan Lanjutkan Aksi
Kemenangan Alwi Farhan Membuat Malaysia Terpukul
Keberhasilan Alwi Farhan tentu saja memberi dampak besar, bahkan membuat rival terdekat Indonesia, Malaysia, merasa iri.
Dalam sebuah wawancara, Presiden Kehormatan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Norza Zakaria, menyatakan bahwa Malaysia belum berhasil meniru kesuksesan Indonesia dalam hal regenerasi pemain.
Alwi Farhan dan Putri Kusuma Wardani, dua pemain muda yang tampil luar biasa di Piala Sudirman, dianggap menjadi contoh yang harus diikuti oleh para pemain Malaysia.
"Kami harus belajar dari semangat juang Indonesia. Pemain seperti Alwi dan Putri membuktikan bahwa regenerasi yang solid membawa hasil nyata," kata Norza.
Dalam hal ini, Alwi Farhan dan Putri Kusuma Wardani bukan hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga inspirasi bagi negara-negara tetangga untuk memperbaiki sistem pembinaan pemain muda mereka.
Baca juga: Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: Alwi Farhan Sumbang Poin, Indonesia Imbangi Korsel 1-1
Kisah Alwi Farhan bukan hanya tentang prestasi individu, tetapi juga soal bagaimana pentingnya regenerasi dalam olahraga.
Indonesia mungkin sedang mengalami pasang surut dalam prestasi bulu tangkis, tetapi dengan pemain muda seperti Alwi, harapan tetap ada. Mereka menunjukkan bahwa dengan kerja keras, semangat juang, dan pembinaan yang konsisten, masa depan bulu tangkis Indonesia bisa kembali cerah.
Bagaimana menurut Anda? Apakah kita harus lebih mendukung generasi muda seperti Alwi Farhan untuk mencapai lebih banyak prestasi di masa depan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.