BWF
Pearly/Thinaah Capai Ranking BWF Tertinggi, BAM Desak Rival Fadia Bertahan di Pelatnas
Pearly/Thinaah baru saja capai ranking tertinggi, Pearly/Thinaah didesak BAM agar bertahan di Pelatnas Malaysia.
Penulis:
Niken Thalia
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COMĀ - Kabar tak sedap mewarnai Pelatnas Malaysia (BAM) yang belum mendapat tanda tangan dari Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Presiden BAM, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz menginginkan Pearly/Thinaah untuk tetap bertahan di pelatnas Malaysia.
Pemain ganda putri yang baru saja mencapai peringkat tertingginya di ranking BWF yakni nomor tiga dunia, dikabarkan belum perpanjang kontrak.
Badan pengurus mendapat kabar bahwa keduanya condong ke arah jalur independen atau profesional.
Tengku Zafrul telah menginstruksikan manajemen BAM untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk mempertahankan Pearl/Thinaah di bawah naungan mereka.
"Saya telah mengatakan kepada manajemen untuk mencoba dan menyelesaikannya sesegera mungkin," kata Tengku Zafrul melansir The Star.
"Akan lebih baik untuk memiliki kepastian itu sehingga para pemain dan manajemen tidak terganggu oleh hal ini."
"Kami juga perlu memastikan bahwa kami mempertahankan pemain di dalam BAM, jadi saya telah meminta manajemen untuk mencoba yang terbaik dan memastikan bahwa (Pearly-Thinaah) tetap tinggal," tegasnya menambahkan.
Baca juga: Kecemasan Malaysia Memuncak, Kebersamaan dengan Pearly/Thinaah Makin Menipis
Pearly/Thinaah pekan lalu berhasil mencapai final Indonesia Open.
Sayangnya keduanya harus mengakhiri perjalanan mereka di turnamen Super 1000 ini sebagai runner-up.
Jagoan Negeri Jiran menelan pil pahit ketika berhadapan dengan pasangan China Liu Shengshu/Tan Ning di final.
Zafrul menambahkan bahwa setelah berbicara dengan para pemangku kepentingan terkait mengenai masalah ini, tampaknya pilihan yang lebih bijak adalah Pearly/Thinaah tetap bersama BAM.

"Ada beberapa pandangan yang beragam mengenai hal ini. Beberapa orang merasa bahwa para pemain harus diberi kebebasan untuk memilih jalan mereka," jelasnya.
"Sementara yang lain khawatir bahwa para pemain mungkin tidak akan tampil dengan baik begitu mereka pergi secara independen," sambungnya.
"Kita perlu menilai hal ini dengan benar. Bagi Menteri Pemuda dan Olahraga Hannah Yeoh, prioritasnya adalah melihat para pemain sukses, terlepas dari apakah mereka bersama BAM atau independen, selama mereka membawa kejayaan bagi negara."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.