Voli
Liga yang Besarkan Nama Megawati Dihantam Skandal, Pelatih Hi-Pass Terlibat Kasus Bullying
Liga Voli Korea, kompetisi yang membesarkan nama Megawati Hangestri Pertiwi dihantam skandal. Pelatih Hi-Pass, Kim Jong-min terlibat kasus kekerasan.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Liga Voli Korea, kompetisi yang pernah membesarkan Megawati Hangestri Pertiwi, kini justru dihantam masalah skandal.
Pelatih Korea Expressway Hi-Pass, Kim Jong-min, melakukan skandal berupa kekerasan baik dalam bentuk perkataan dan tindakan kepada salah seorang staf pelatihnya.
Sekadar pengingat, Liga Voli Korea memiliki peran besar untuk melambungkan nama Megawati, baik di industri pervolian Indonesia maupun level Asia.
Megawati Hangestri dua musim memperkuat Daejeon JungKwanJang Red Sparks, tepatnya musim 2023/2024 dan 2024/2025.
Pada musim pertamanya, Megawati membawa Red Sparks lolos ke babak play-off untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir.
Lalu di periode kedua, pevoli asal Jember, Jawa Timur ini sukses mengantarkan skuad asuhan Ko Hee-jin menapak ke final, yang sayangnya kalah 3-2 dari Pink Spiders dalam perebutan gelar juara.
Berkat Liga Voli Korea, nama Megawati kian melejit, yang akhirnya pada musim 2025/2026 membuat istri Dio Novandra Wibawa ini berlabuh ke tim Manisa BBSK, tim kasta kedua Liga Voli Turki.
Tragisnya, selepas ditinggal Megawati yang enggan memperpanjang kontrak di Red Sparks, Liga Voli Korea atau VLeague Korea Volleyball Women's, dihantam huru-hara berupa skandal.
Dalam laporan Sport Seoul, Kim Jong-min dituduh melakukan kekerasan terhadap salah seorang staf pelatih di timnya, Hi-Pass.
Korban kekerasan yang berinisial A telah mengadukan tindakan kekerasan itu ke polisi pada Februari 2025 lalu.
Dalam laporannya, Kim Jong-min dituduh telah menyerang dan merundung pelatih A ketika di tempat kerja.
Baca juga: Megawati Hangestri Kapten Timnas Voli Putri Indonesia di SEA V League 2025
Ketegangan antara keduanya diduga terkait pembahasan salah satu pemain asing yang bermain di tim tersebut.
"Pelatih Kim (Jong-min red) memaki saya secara verbal dan melempar remote, lalu mencengkeram bajuku dan mencekik leher," terang pelatih A dalam keterangannya.
Di waktu yang berbeda, pelatih Korea Expressway Hi-Pass, Kim Jong-min membantah adanya tuduhan tersebut.
"Memang benar saya melempar remote. Tapi saya merampungkan masalah itu dengan percakapan damai, saya tidak melakukan penyerangan yang bersifat fisik. Bahkan ada staf pelatih lain yang menyaksikan," bantah Kim Jong-min dikutip dari sumber yang sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.