Rabu, 17 September 2025

Tim Legenda Bulutangkis Indonesia Raih 7 Emas di Kejuaraan Dunia Senior

Dari tujuh medali emas tersebut, mantan pahlawan Piala Thomas 1984, Hastomo Arbi sukses menyumbangkan dua emas.

dok: Istimewa
TIM LEGENDA BULUTANGKIS INDONESIA - Para legenda bulutangkis Indonesia yang tergabung dalam Tim Musica sukses besar dengan meraih 7 medali emas, 1 perak, dan 6 perunggu pada ajang bergengsi Amazing Thailand-Pattaya BWF World Senior Championships 2025. 

Tim Legenda Bulutangkis Indonesia Raih 7 Emas di Kejuaraan Dunia Senior: Hendra Setiawan 2 Sabet Medali

Abdul Majid/Tribunnews.com
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Di tengah keprihatinan akan prestasi para pemain penghuni Pelatnas PBSI Cipayung yang merosot, kabar gembira datang dari para mantan pemain.

Para legenda bulutangkis Indonesia yang tergabung dalam Tim Musica sukses besar dengan meraih 7 medali emas, 1 perak, dan 6 perunggu pada ajang bergengsi Amazing Thailand-Pattaya BWF World Senior Championships 2025.

Pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis Senior yang mentas di Eastern National Sports Training Centre, Pattaya, 7-14 September 2025 tersebut, para mantan pemain Indonesia mampu menunjukkan sikap pantang menyerah. 

Meskipun gerakannya tidak segesit dan tenaganya tidak sekuat dulu, mereka tetap mampu menampilkan permainan penuh semangat demi mengibarkan Merah-Putih di pentas dunia.

“Kami bersyukur para legenda bulutangkis Indonesia ini tetap bisa menampilkan performa terbaik. Memang tidak segesit dulu, namun para bekas pemain ini semuanya begitu bersemangat untuk tampil terbaik demi mengibarkan Merah-Putih di pentas dunia,” kata manajer tim, Aseng yang bersama Tim Musica mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Senin (15/9/2025) malam.

“Hasilnya memang sangat menggembirakan. Para legenda yang tergabung di Tim Musica bisa menggondol 7 emas, 1 perak, dan 6 perunggu. Saya betul-betul tidak mengira, dengan segala kendalanya para legenda ini malah bisa tampil hebat seperti yang dulu mereka lakukan saat aktif sebagai pemain nasional,” tambah Aseng.

Dari tujuh medali emas tersebut, mantan pahlawan Piala Thomas 1984, Hastomo Arbi sukses menyumbangkan dua emas.

Sepasang medali emas dipersembahkan Hastomo di nomor tunggal putra U65 dengan mengalahkan Hiroyuki Koike (Jepang) di final dengan skor 21-11, 21-7.

Lalu bersama Simbarsono Sutanto di ganda putra U65, Hastomo kembali meraih emas setelah di laga puncak mengalahkan Garry Silvester/Loke Poh Wong (Australia), 13-21, 21-17, 21-16.

“Mudah-mudahan kemenangan kami sebagai pemain senior ini bisa menjadi inspirasi dan memotivasi para pemain pelatnas untuk mau bekerja keras dan meraih prestasi setinggi mungkin. Pokoknya, jangan sampai kalah semangatnya sama senior-seniornya,” tutur Hastomo.

Dikatakan Hastomo, dia dan para pemain senior Indonesia masih mau berjuang karena ingin terus mengharumkan nama bulutangkis Indonesia.

“Kekuatan dan kecepatan kami memang menurun, tetapi semangat kami untuk mengibarkan Merah-Putih itu tetap terjaga. Semoga adik-adik kita juga memiliki semangat yang sama seperti kami,” tegas Hastomo.

Dua medali emas juga dipersembahkan Hendra Setiawan.

Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu menggondol emas di ganda putra U40 berpasangan dengan Tony Gunawan (AS) setelah menyingkirkan Boonsak Ponsana/Jakrapan Thanathiratham (Thailand), 21-18, 21-16.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan