BWF World Tour
Momen Banting Raket Warnai Kekalahan Ginting di Korea Open 2025, Fajar Alfian Turut Bereaksi
Momen banting raket mewarnai kekalahan Sinisuka Ginting di 16 besar Korea Open 2025 melawan Kenta Nishimoto dari Jepang, Kamis (25/9/2025).
Penulis:
Isnaini Nurdianti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Momen banting raket mewarnai kekalahan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di babak 16 besar Korea Open 2025, Kamis (25/9/2025).
Bertempat di Suwon Gymnasium, Ginting kalah dari unggulan ketujuh asal Jepang, Kenta Nishimoto.
Ginting harus mengakui keunggulan Nishimoto lewat permainan dua gim dengan skor akhir 18-21 dan 19-21.
Praktis, langkah Ginting di Korea Open 2025 terhenti, ia gagal melaju ke perempat final.
Kekalahan dari Nishimoto tampaknya menjadi hal yang sangat mengecewakan bagi Ginting.
Bahkan seusai pertandingan, Ginting terekam kamera terlihat membanting raket di pinggir lapangan.
Baca juga: Jadwal Badminton Korea Open 2025 Hari Ini: 5 Wakil Indonesia di Perempat Final, Ada Fajar/Fikri
Aksi banting raket yang Ginting lakukan langsung membuat kaget orang-orang di sekitarnya.
Wasit hingga Nishimoto terlihat menengok ke arah Ginting untuk melihat apa yang terjadi.
Momen tersebut pun viral di media sosial, Fajar Alfian sampai turut bereaksi dalam unggahan Instagram story-nya, @fajaralfian95.
Fajar terlihat mengunggah video yang memperlihatkan aksi Ginting saat membanting raket, disertai sebuah caption cukup menarik.
Ternyata, raket yang dibanding Ginting adalah raket punya Fajar.
Pebulu tangkis spesialis ganda putra yang kini berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri itu lantas mengutarakan keluh kesahnya lantaran raketnya menjadi korban.
Baca juga: Sorotan Hasil Korea Open 2025: Jojo Jumpa Penakluk Ginting, Alwi ke 8 Besar Tanpa Berkeringat

"Ting emosi boleh, tapi kalo banting raket jangan raket itu (emot ketawa)."
"kan raket gw itu (emot ketawa)," tulis Fajar.
Terkait unggahan Fajar tersebut, Ginting terlihat belum memberikan komentar apa-apa di akun media sosialnya.
Aksi banting raket jelas menjadi luapan emosi Ginting atas kekalahan yang ia dapatkan.
Ginting bersyukur bisa bermain tanpa cedera.
Namun ada satu hal yang sangat ia sayangkan, yakni terkait tidak adanya Instant Replay System (IRS).
Instant Replay System adalah sebuah sistem pendukung yang berguna untuk melihat apakah bola jatuh di dalam atau di luar lapangan
"Tetap bersyukur bisa memberikan yang terbaik dan tanpa cedera. Tadi sudah mencoba berbagai cara, memang adu strategi dari awal sampai terakhir."
"Di gim kedua, saya terlalu banyak masuk ke dalam permainan Nishimoto. Sempat mengejar tapi di terakhir ada insiden yang tidak mengenakkan."
"Bolanya jelas masuk tapi mungkin teriakan lawan ketika bola belum menyentuh karpet membuat line judge kaget dan reflek memutuskan keluar."
"Ke depan semoga ada perhatian lebih dan perbaikan dari BWF untuk kasus-kasus seperti ini terutama di lapangan-lapangan pinggir yang tidak tersedia Instant Replay System (IRS)," kata Ginting, dikutip dari laman resmi PBSI.
Dengan kekalahan Ginting, tunggal putra Indonesia menyisakan Jonatan Christie dan Alwi Farhan yang akan berjuang di perempat final Korea Open 2025 hari ini, Jumat (26/9/2025).
Jonatan Christie atau yang akrab disapa Jojo akan bertemu biang kerok kekalahan Ginting, Kenta Nishimoto.
Sementara Alwi akan berhadapan dengan pemain kidal asal China, Weng Hong Yang.
Kebangkitan Ginting Terhenti
Berbicara soal Ginting, saat ini ia masih berada dalam tahap mengembalikan performa terbaiknya pasca-cedera tulang rawan dan peradangan otot di bahu bagian kanan.
Cedera membuat Ginting absen cukup panjang.
Setelah terhenti di 16 besar Malaysia Open 2025 yang dihelat Januari, Ginting melewatkan sejumlah turnamen bergengsi, mulai dari All England 2025 hingga Indonesia Open 2025.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu baru bisa comeback di Japan Open 2025 yang dihelat Juli, namun ia sudah terhenti di babak 32 besar.
Setelahnya Ginting tidak pernah absen, ia tampil di China Open 2025, Kejuaraan Dunia BWF 2025, Hong Kong Open 2025, China Masters 2025.
Di China Open 2025, Hong Kong Open 2025, dan China Masters 2025, Ginting lagi-lagi menelan kekalahan di babak 32 besar.
Kemudian saat turun di Kejuaraan Dunia BWF 2025, Ginting sudah tumbang di babak 64 besar.
Harapan muncul di Korea Open 2025, akhirnya Ginting mampu lolos 16 besar untuk pertama kalinya setelah terakhir ia raih di Malaysia Open 2025.
Kekalahan di 16 besar Korea Open 2025 seakan menjadi noda bagi Ginting yang tengah berusaha bangkit.
Besar harapan, mental Ginting tidak menurun.
Mengingat setelah Korea Open 2025, masih ada sederet turnamen yang menanti.
Ginting dijadwalkan mentas di Denmark Open 2025 (14-19 Oktober) dan French Open 2025 (21-26 Oktober).
(Tribunnews.com/Isnaini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.