Senin, 10 November 2025

Voli

Pevoli Iran Saber Kazemi Alami Kematian Otak, Eks Bhayangkara Presisi Menanti Mukjizat

Kondisi terbaru, pemain Voli muda asal Iran Saber Kazemi yang sempat dikabarkan koma kini dikonfirmasi mengalami kematian otak.

Rilis IRIVF
KONDISI SABER KAZEMI - Kondisi terbaru, pemain Voli asal Iran Saber Kazemi yang sempat dikabarkan koma kini dikonfirmasi mengalami kematian otak pada 30 Oktober 2025 
Ringkasan Berita:
  • Kondisi terkini pemain voli Iran, Saber Kazemi yang sempat dikabarkan koma
  • Saber Kazemi tak sadarkan diri sempat diduga karena tersengat listrik, namun dokter membantah hal itu
  • Kini Federasi Voli Iran mengonfirmasi kondisi Saber Kazemi dinyatakan mati otak

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terbaru, pemain Voli asal Iran Saber Kazemi yang sempat dikabarkan koma kini dikonfirmasi mengalami kematian otak.

Sebelumnya muncul kabar Saber Kazemi tak sadarkan diri alias koma karena tersengat aliran listrik alias kesetrum saat berada di kolam renang.

Kejadian tersebut diduga terjadi pada 19 Oktober 2025 lalu saat menginap di Doha, Qatar.

Namun rumor tersebut belum terkonfirmasi pihak medis yang menangani Saber Kazemi.

Dikutip dari media lokal Iran Tirdadname, dokter yang menangani Saber Kazemi membantah adanya sengatan listrik.

"Penurunan kesadaran. Saber awalnya mengalami masalah jantung, penyebab utamanya bukan sengatan listrik," jelas dr Jabbari.

Kini Federasi Voli Iran, IRIVF mengabarkan kondisi pevoli kelahiran 24 Desember 1998 tersebut.

Melalui media sosial resmi, Federasi Voli Iran mengonfirmasi mantan pemain Bhayangkara Presisi tersebut telah mengalami kematian otak.

"Komisi Medis menyetujui kematian otak Saber Kazemi, mantan pemain bola voli nasional Iran," buka rilis resmi mereka pada Kamis (30/10/2025).

Kondisi Saber Kazemi tersebut telah melalui proses tes akhir oleh komisi medis yang terdiri dari profesor neuro dan otak terkemuka.

Baca juga: Sosok Pevoli Ran Takahashi yang Tersandung Skandal dengan Bintang Film Dewasa Jepang

Dari hasil medis, semua tes menunjukkan kegagalan fungsi otak atlet tersebut.

"Menurut pernyataan resmi tim medis, semua tes klinis dan pencitraan yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kegagalan fungsi otak atlet ini yang lengkap dan ireversibel," tulis IRIVF.

Kazemi yang kini dirawat di rumah sakit Iran khusus otak sempat menjalani beberapa upaya terapi untuk memulihkan fungsi otaknya, namun upaya tersebut belum berhasil.

Meski dinyatakan kematian otak, namun tim medis masih menghubungkan alat bantu.

Artinya Kazemi kini hanya menanti sebuah mukjizat.

"Menurut Komisi Medis, aktivitas otak Saber Kazemi belum dinyatakan ireversibel dan kondisinya telah digambarkan sebagai "otak mati".

Tetapi proses dukungan belum berhenti dan Saber masih terhubung ke perangkat vital dan di bawah perawatan khusus," tungkas federasi Iran.

Pihak keluarga bersama pembicara federasi Amir Hossein Manzami menyampaikan menolak kabar meninggalnya Kazemi.

Keluarga Saber Kazemi meminta orang-orang mengirim doa untuknya.

"Komisi Medis telah mengonfirmasikan kematian otak, tetapi perangkat medis terhubung dan Saber masih hidup.

Doakan ya Saber dan jaga rasa hormat keluarganya dalam memberitakan kabar," tulis rilis terbaru @irivf.

Kazemi bukanlah nama yang asing di telinga volimania tanah air karena pada musim lalu dia memperkuat Bhayangkara Presisi di musim reguler.

Usai bersama Bhayangkara Presisi, dia memutuskan untuk hijrah dan bermain di bawah bedera Kuwait Club.

Peran Kazemi bersama Bhayangkara tidak sampai tuntas hingga final four Proliga 2025 yang memutuskan untuk merekrut pemain asing baru.

Posisinya digantikan oleh Kyle Russell dan Leonardo Leyva Martinez yang berjaya di Liga Voli Korea.

Kini, dia bermain untuk Al Rayyan di Liga Voli Qatar dan berjuang bersama Nimir Abdel Aziz, mantan rekan Rivan Nurmulki di Wolfdogs Nagoya.

Pernah Kena Sanksi dari Federasi Voli Iran

Iran merupakan salah satu kiblat pervolian di kawasan Asia. Timnas voli putra Iran tak kehabisan talenta berbakat di dunia bola voli, satu di antaranya ialah Saber Kazemi.

Akan tetapi opposite berusia 26 tahun ini perlahan mulai tercoret dari skuad voli putra Iran. Selain kalah saing, polemik Saber Kazemi menolak panggilan memperkuat Iran pada ajang Volleyball Nations League (VNL) 2024, berimbas kepada karier di timnasnya.

Langkah berani Saber Kazemi menolak panggilan perkuat timnas voli Iran di VNL 2024 membuatnya mendapatkan sanksi dari federasi voli negaranya, IRIVF.

Keputusan IRIVF menjatuhkan sanksi kepada Saber Kazemi diketok pada, Sabtu (10/8/2024) waktu setempat.

Kala itu Saber Kazemi dijatuhi sanksi larangan bermain di lingkup kompetisi domestik maupun Internasional.

"Komite disiplin bola voli Iran memutuskan, memberikan sanksi larangan bermain di kompetisi resmi dalam dan luar negeri bagi Kazemi dalam kurun 2 tahun," terang IRIVF. 

"Saber Kazemi menolak untuk mengikuti pemusatan latihan dan memperkuat timnas (Iran) di kejuaraan dunia," terang pernyataan IRIVF.

Pevoli yang pernah menjadi bagian dari Kuwait Club ini sempat mengajukan banding, termasuk alasan mengapa dirinya menolak memperkuat Iran di VNL 2024. 

Saber berdalih bahwa kala itu dia fokus kepada keluarga karena sang ayah sedang mengalami sakit keras.

Banding itupun diterima IRIVF, di mana sanksi sang pevoli pun dicabut. Akan tetapi namanya mulai tersingkir dari percaturan skuad timnas voli putra Iran.

Bahkan di usianya yang belum genap 27 tahun, Saber Kazemi tak dipanggil untuk membela Iran pada VNL 2025.

Apa yang dialami Saber Kazemi mirip dengan opposite Timnas voli putra Indonesia, Rivan Nurmulki.

Rivan Nurmulki dijatuhi hukuman larangan mengikuti turnamen internasional selama satu tahun, imbas pelanggaran yang dilakukannya.

Keputusan itu diambil oleh Pengurus Pusat (PP) PBVSI dalam sidang komisi disiplin PP PBVSI yang digelar pada 17 November 2023.

Dalam putusan tersebut, bintang bola voli Tanah Air itu tidak diizinkan mengikuti event internasional, baik yang di dalam maupun luar negeri terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Masih teringat jelas bagaimana kisruh Rivan Nurmulki dengan PBVSI yang berlarut-larut, karena sang pevoli disebut melanggar aturan, yakni tampil di Piala Kapolri 2023 dengan memperkuat Kalimantan Timur (Kaltim).

Padahal di saat bersamaan seharusnya Rivan tampil memperkuat timnas di ajang internasional.

Di Piala Kapolri 2023 lalu, Rivan memperkuat Kaltim.

Sebelumnya, mantan pemain Samator Surabaya itu, 'menolak' ikut timnas untuk bermain pada Kejuaraan Asia di Iran.

Alasannya saat itu, Rivan tidak bisa memperkuat timnas karena sedang menunggu istrinya yang mau melahirkan. Akan tetapi, pada saat hampir bersamaan ternyata Rivan memperkuat Kaltim di Piala Kapolri.

(Tribunnews.com/Siti N/ Giri)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved