Arema Nilai Persebaya Tidak Etis
Kubu Arema Indonesia menyatakan kekecewaannya kepada Persebaya Surabaya yang dianggap tidak etis karena mengklaim telah mendapatkan RD.
TRIBUNNEWS.COM - Rencana kepindahan Pelatih Arema Indonesia Rahmad Darmawan (RD) menukangi Persebaya Surabaya setelah selesai membesut Timnas U-23 di SEA Games 2013 Desember nanti, memicu masalah.
Kubu Arema Indonesia menyatakan kekecewaannya kepada Persebaya Surabaya yang dianggap tidak etis karena mengklaim telah mendapatkan RD. Padahal, masa kontrak pelatih asal Lampung itu di Arema baru berakhir Desember nanti.
Media Officer Arema Sudarmaji seperti dilansir di laman klub, Aremanianews.online mengatakan, selama ini tidak ada komunikasi baik dari pihak Persebaya tentang proses perekrutan RD.
"Sampai sekarang RD masih pelatih Arema. Mana bisa manajemen Persebaya mengklaim telah mengontraknya dan akan diperkenalkan secara terbuka kepada media akhir Oktober ini," tegas Sudarmaji.
Menurut dia, seharusnya manajemen Persebaya menanyakan status RD ke manajemen Arema. "Etikanya seperti itu, tidak langsung nyelonong' mengontrak begitu saja," tandasnya.
Sebagai klub profesional, katanya, Persebaya tidak boleh melakukan pelanggaran etika dengan mengambil pelatih yang masih terikat kontrak dengan tim lain.
Kalau Persebaya ngotot mengontrak dan mengumumkan RD, manajemen Arema akan meminta kompensasi pada Bajul Ijo, julukan Persebaya, maupun RD.
Akhir-akhir ini RD dikabarkan akan menangani Persebaya yang lolos promosi ke Liga Super Indonesia (LSI) musim depan menggantikan posisi Toni Hoo yang telah mengantarkan tim itu ke kasta tertinggi liga di Tanah Air.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Kamis (24/10/2013)