Piala Dunia 2014
Divock Origi Makin Kinclong saja Bersama Timnas Belgia di Piala Dunia 2014
Marc Wilmots pelatih Belgia layak berbangga
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Marc Wilmots, pelatih Belgia, layak berbangga. Lagi-lagi keputusannya sukses mengubah hasil akhir laga. Pemilihan pergantian pemain yang jenius saat melawan Rusia kembali menjadi kunci kemenangan.
Kali ini, giliran striker muda Divock Origi bersinar di pentas terakbar. Penyerang berumur 19 tahun dan 65 hari pada saat duel digelar itu menggantikan Romelu Lukaku pada menit ke-57.Striker klub Prancis, Lille, ini relatif tampil lebih baik dari Lukaku dengan mencatatkan jumlah tembakan lebih banyak, dua tendangan berbanding satu milik Lukaku.
Jika kesempatan tunggal Lukaku tak berbuah hasil apa pun, situasi sebaliknya didapat Origi. Satu tembakannya hasil umpan brilian Hazard sukses menjebol gawang Rusia dan menjadi penentu kemenangan kedua Belgia di PD 2014.
“Rasanya masih belum bisa percaya. Saya masuk lapangan di Maracana ketika tensi laga tengah di puncak dan mampu membuat perbedaan! Saya yakin masih bisa berkembang dan mencetak lebih banyak gol-gol penting,” ucap penyerang belia keturunan Kenya itu.
Sebuah inspirasi hebat dari pemain yang sebetulnya baru mendapatkan debut tim senior pada 1 Juni 2014. Origi tercatat menjadi pemain termuda yang mencetak gol di PD 2014.
Ia juga memecahkan rekor sebagai pemain termuda Belgia yang mencetak gol di PD serta pesepak bola keturunan Kenya pertama yang mampu membuat gol di PD!
Kini, Wilmots dalam posisi bimbang. Lukaku tak bersinar dan ia kecewa saat diganti oleh Origi. Mengingat laga ketiga tak punya urgensi vital, memainkan Origi sejak awal menjadi sangat masuk akal.
“Sejauh ini, saya belum memikirkan pendekatan untuk partai ketiga. Saya akan membicarakannya dengan para pemain, baru mengambil keputusan,” tutur Wilmots.